Sep 25, 2021 18:26 Asia/Jakarta
  • Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz
    Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz

Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti Raja Saudi Berharap Dialog dengan Iran Bisa Bangun Kepercayaan.

Selain itu masih ada isu lainnya seperti Raja Yordania: Dunia Harus Pikirkan Kehidupan Sulit Rakyat Lebanon, Menlu Suriah Desak Turki Akhiri Pendudukan, Militer Yaman: Provinsi Al Bayda Sepenuhnya Bebas dari Tangan Saudi, Presiden Lebanon Protes Rezim Zionis, Gerakan Jihad Islam Palestina: Prioritas Saat Ini Hadapi Agresor Zionis, Hizbullah: AS Habiskan 10 Miliar Dolar Lawan Muqawama, Pasukan Irak Gagalkan Rencana Teror Peziarah Arbain, Konsentrasi pada Iran-Hizbullah, Israel Ingin Segera Tukar Tahanan, Koalisi Saudi Kirim Ratusan Teroris ke Marib.

Raja Saudi Berharap Dialog dengan Iran Bisa Bangun Kepercayaan

Raja Arab Saudi menuduh militer dan komite rakyat Yaman menyerang warga sipil Saudi, di saat yang sama ia mengatakan bahwa Iran adalah tetangga Saudi, dan Riyadh berharap dialog dengan Tehran dapat membangun kepercayaan.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz

“Kebijakan luar negeri Saudi berlandaskan dukungan atas dialog untuk mencapai perdamaian,” kata Raja Salman bin Abdulaziz seperti dikutip stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (22/9/2021).

Ia menambahkan, perdamaian adalah opsi strategis kawasan Timur Tengah, dan prakarsa damai yang digulirkan Saudi di Yaman, dapat menjamin diakhirinya perang.

Menurut Raja Salman, Saudi menghormati kedaulatan nasional seluruh negara dunia, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Kenyataannya Saudi sejak tahun 2015 melancarkan agresi militer luas terhadap Yaman, dan memblokade total negara ini.

Pada saat yang sama Raja Salman juga menekankan pentingnya mencegah Iran menguasai senjata nuklir, padahal Iran berulangkali menegaskan bahwa program nuklirnya damai, dan ini beberapa kali diakui oleh Badan Energi Atom Internasional, IAEA.

Di sisi lain, penguasaan dan penggunaan senjata pemusnah massal termasuk nuklir adalah perbuatan haram berdasarkan fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.

Di akhir statemennya, Raja Salman mengaku bahwa Saudi sedang berusaha melanjutkan perang melawan pemikiran ekstrem.

Raja Yordania: Dunia Harus Pikirkan Kehidupan Sulit Rakyat Lebanon

Raja Yordania dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-76 meminta masyarakat internasional untuk memikirkan kondisi sulit yang dihadapi rakyat Lebanon, dan Palestina, serta menyalurkan bantuan segera.

Raja Abdullah II, Rabu (22/9/2021) seperti dikutip Sputnik menegaskan, “Berdasarkan Mandat yang diberikan Liga Bangsa-Bangsa kepada Keluarga Kerajaan Hashemi di Yordania untuk mengurus kota Al Quds, maka sekarang kami sedang berusaha melindungi situs bersejarah dan legal di Al Quds, serta tempat-tempat suci Islam juga Kristen.”

Raja Yordania, Abdullah II

Ia menambahkan, masalah Palestina tidak punya jalan keluar selain solusi dua negara dan pembentukan negara merdeka Palestina di perbatasan tahun 1967.

“Lebih dari 5,7 juta warga Palestina hidup dalam kondisi yang serba sulit, oleh karena PBB harus segera memberikan bantuan,” ujarnya.

Terkait kondisi Lebanon, Abdullah II menuturkan, “Lebanon sedang menghadapi kondisi kemanusiaan, dan ekonomi sulit yang mempengaruhi kehidupan jutaan warga negara itu. Keluarga-keluarga di Lebanon tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Listrik di rumah-rumah terputus, dan perusahaan tidak bisa beroperasi.”

“Dalam kondisi sulit ini, rakyat Lebanon memerlukan bantuan penuh kita, sehingga bisa keluar dari krisis ini, maka dari itu masyarakat internasional harus memiliki program akurat untuk melibatkan seluruh pihak dalam membantu menyelesaikan krisis Lebanon,” pungkasnya.

Menlu Suriah Desak Turki Akhiri Pendudukan

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan, Damaskus menganggap kehadiran Turki di Suriah sebagai tindakan pendudukan dan kami ingin melihat Ankara segera menarik pasukannya.

“Penyebab utama ketegangan di wilayah Idlib adalah pendudukan Turki dan dukungan yang diberikan oleh Turki kepada kelompok-kelompok teroris di sana,” kata Mekdad kepada media Rusia, Sputnik, Rabu (22/9/2021).

“Turki harus segera mundur dan masyarakat internasional harus mendukung upaya Suriah dalam pembebasan wilayah pendudukan di utara negara ini,” tegasnya.

Kementerian Luar Negeri Suriah pada Senin lalu, meminta PBB dan Dewan Keamanan untuk mengambil posisi yang jelas terkait pendudukan Turki di negara tersebut.

Pasukan Turki memasuki Suriah Utara dengan alasan ancaman serangan dari milisi Kurdi dan kemudian menduduki sebagian besar daerah di wilayah itu.

Pemerintah Damaskus menganggap kehadiran Turki sebagai ilegal dan berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan mengakhiri kehadiran pasukan pendudukan di Suriah.

Militer Yaman: Provinsi Al Bayda Sepenuhnya Bebas dari Tangan Saudi

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan, Provinsi Al Bayda sepenuhnya berhasil dibebaskan dari tangan pasukan bayaran Koalisi Arab Saudi.

Jubir Militer Iran, Yahya Saree

Stasiun televisi Al Mayadeen, Kamis (23/9/2021) melaporkan, Brigadir Jenderal Yahya Saree menuturkan, militer dan komite rakyat Yaman dalam 48 jam terakhir berhasil membebaskan distrik Al Sawma'ah, Maswarah, dan sebagian wilayah distrik Mukayras yang terletak di Provinsi Al Bayda, seluas 2.700 kilometer.

Brigjen Yahya Saree menambahkan, pasukan Yaman juga melancarkan serangan rudal dan drone ke markas kelompok teroris Daesh, dan Al Qaeda dukungan Saudi di Provinsi Al Bayda.

Dalam serangan itu, 230 teroris Takfiri tewas, terluka atau disandera. Perinciannya adalah 70 teroris Takfiri tewas, 120 terluka dan 40 lainnya ditawan.

Pasukan Yaman berhasil meledakkan 10 unit kendaraan lapis baja, dan kendaraan militer lainnya, serta menyita sejumlah banyak amunisi teroris dan merebut tujuh pangkalan militer mereka.

Selain itu, pasukan Yaman juga berhasil membebaskan sejumlah warga negara ini yang ditahan oleh kelompok teroris Takfiri di Provinsi Al Bayda.

Presiden Lebanon Protes Rezim Zionis

Presiden Lebanon memprotes langkah rezim Zionis baru-baru ini yang menandatangani kontrak esksplorasi gas dengan sebuah perusahaan Amerika di wilayah perairan yang disengketakan.

Presiden Lebanon Michel Aoun dalam pertemuan dengan Koordinator Khusus PBB di Beirut Joanna Wronecka di Beirut pada hari Rabu (22/9/2021) mengatakan Lebanon menyampaikan protes kepada Dewan Keamanan PBB atas langkah Israel baru-baru ini yang menandatangani perjanjian eksplorasi gas dengan perusahaan Amerika.

Presiden Lebanon menyatakan bahwa langkah rezim Zionis bertentangan dengan kebijakan negosiasi tidak langsung yang diselenggarakan oleh PBB dan dimediasi oleh Amerika Serikat.

Aoun juga menegaskan kembali komitmen Lebanon untuk menerapkan Resolusi 1701, yang dikeluarkan demi mengakhiri perang 33 hari pada tahun 2006, dan mengatakan bahwa Lebanon bersedia untuk melanjutkan pembicaraan perbatasan tidak langsung.

Sementara itu, Koordinator Khusus PBB untuk Beirut juga mengucapkan selamat atas terbentuknya pemerintah baru Lebanon  dan berharap akan bekerja sama dan terus mendukung tentara dan badan keamanan Lebanon.

Gerakan Jihad Islam Palestina: Prioritas Saat Ini Hadapi Agresor Zionis

Gerakan Jihad Islam Palestina menekankan bahwa prioritas Palestina saat ini adalah menghadapi rezim agresor Zionis.

Televisi Al Mayadeen hari Rabu (22/9/2021) melaporkan, gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan, "Kami tegaskan penentangan untuk mengadakan pemilu lokal tanpa menyetujui rencana yang jelas dalam menghadapi agresor,".

Pejuang Palestina

Gerakan Jihad Islam Palestina telah menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu apa pun di bawah bayang-bayang pendudukan adalah pelarian dari strategi nasional mengelola konflik dengan musuh. Sebab, situasi saat ini mengharuskan semua orang untuk fokus pada bagaimana menghadapi rezim Zionis.

Otoritas Palestina baru-baru ini mengumumkan diadakannya pemilihan umum di desa-desa dan kota-kota Palestina pada 11 Desember dalam dua tahap.

Pemilu perkotaan dan pedesaan terakhir di Palestina diadakan pada 2018 yang dimenangkan gerakan Fatah, sementara gerakan Hamas memboikotnya dan tidak mengizinkannya diadakan di Gaza.

Menurut hukum Palestina, pemilihan ini harus diadakan setiap empat tahun.

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Ashtia juga meminta Hamas untuk mengizinkan putaran pertama pemilihan lokal di Jalur Gaza.

Hizbullah: AS Habiskan 10 Miliar Dolar Lawan Muqawama

Ketua fraksi Hizbullah di parlemen Lebanon mengatakan bahwa pemerintah AS telah menghabiskan 10 miliar dolar selama 10 tahun terakhir untuk menyerang gerakan Hizbullah dengan memobilisasi sejumlah media demi merusak citra muqawama.

Ketua Fraksi Hizbullah di parlemen Lebanon, Mohammad Raad dalam rapat mosi percaya parlemen Lebanon terhadap kabinet baru hari Senin (20/9/2021) mengatakan bahwa krisis ekonomi digunakan untuk memukul Hizbullah di Lebanon dan merusak kredibilitasnya.

"Amerika Serikat bukannya memberikan bantuan ekonomi kepada Lebanon maupun mendukung militer negara ini untuik menjaga stabilitas nasional. Tapi mereka justru menghamburkan uangnya untuk menghasut orang-orang Lebanon supaya satu sama lain saling serang," ujar Raad.

"Beberapa misi mereka untuk menyebarkan bahwa stabilitas Lebanon bergantung pada orang-orang yang menentang perlawanan," tegasnya.

Anggota dewan legislatif Lebanon ini menilai keputusan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah untuk mengimpor bahan bakar dari Iran adalah keputusan yang sepenuhnya nasionalis demi membela kepentingan bangsa dan negara.

Krisis bahan bakar di Lebanon telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir ke titik yang menyebabkan pemadaman listrik telah memaksa beberapa rumah sakit, toko roti, perusahaan dan layanan utama lainnya ditutup, tetapi krisis sedikit mereda dengan kedatangan pasokan bahan bakar dari Iran.

Pasukan Irak Gagalkan Rencana Teror Peziarah Arbain

Pasukan keamanan Irak telah menggagalkan rencana teroris terhadap peziarah Arbain di Provinsi Diyala.

Pusat Informasi Keamanan Irak menyatakan pada Jumat (24/9/2021) bahwa pasukan keamanan berhasil menggagalkan operasi teroris yang menargetkan peziarah Arbain di Provinsi Diyala.

Pasukan Hashd al-Shaabi Irak

Pasukan Hashd al-Shaabi belum lama ini juga mengumumkan bahwa rencana teroris Daesh untuk menyerang peziarah Arbain di selatan Baghdad telah dinetralkan.

Meski teroris Daesh telah dikalahkan di Irak, namun sejumlah anasir mereka masih beroperasi di berbagai pelosok negara itu dan melakukan serangan teror secara acak.

Arbain adalah peringatan 40 hari dari kesyahidan Imam Husein as dan para sahabat setianya di Karbala. Peringatan Arbain tahun ini jatuh pada 27 September 2021 dan peziarah dari berbagai negara berkumpul di Karbala untuk mengenang perjuangan cucu baginda Rasulullah Saw.

Konsentrasi pada Iran-Hizbullah, Israel Ingin Segera Tukar Tahanan

Rezim Zionis Israel kepada Mesir mengaku ingin segera melakukan pertukaran tahanan dengan Hamas, karena bermaksud memusatkan konsentrasi pada ancaman yang lebih berbahaya yaitu Iran dan Hizbullah.

Sumber Palestina, seperti dikutip situs Al Quds Al Araby, Kamis (23/9/2021) mengatakan, Israel menyepakati gencatan senjata jangka panjang dengan Jalur Gaza, dan mencegah konflik bersenjata baru, supaya bisa berkonsentrasi pada ancaman yang lebih berbahaya, dan di antara ancaman itu, yang terpenting adalah Iran dan Hizbullah.

Menurut sumber itu, dalam beberapa minggu terakhir, Mesir tampak bekerja keras dalam hal pertukaran tahanan ini, dan kepada Mesir, Israel meminta perundingan dimulai kembali, sehingga membuka kesempatan lebih besar.

“Israel sangat mencemaskan sikap lemah Amerika Serikat terkait Iran, sebagaimana terbukti dari penarikan pasukan AS dari Afghanistan secara tergesa-gesa, dan masalah lainnya. Terdapat sejumlah informasi dan indikasi yang menunjukkan Israel berusaha menyelesaikan ancaman nuklir Iran, sendirian, dan hal ini memaksanya untuk menciptakan ketenangan di Palestina,” pungkasnya.

Koalisi Saudi Kirim Ratusan Teroris ke Marib

Gubernur Marib, Yaman mengatakan koalisi Arab Saudi telah mengirim ratusan anasir teroris ke provinsi itu untuk melawan pasukan militer dan Ansarullah.

“Pasukan agresor mengirim ratusan teroris Takfiri dari provinsi selatan dan timur untuk mencegah kemajuan (operasi) Angkatan Bersenjata Yaman di Marib,” kata Ali Taeiman seperti dilaporkan televisi al-Masirah, Rabu (22/9/2021).

Amasir teroris

Dia menekankan pentingnya solidaritas masyarakat di Marib untuk mencegah kehadiran teroris serta mempertahankan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut.

Menurut Taeiman, setelah kekalahan baru-baru ini, koalisi Amerika-Saudi ingin membangun barak dan pangkalan militer di berbagai bagian kota Harib untuk menempatkan ratusan teroris.

Sebelumnya, juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan masyarakat sudah diberitahu tentang rincian “Operasi Hukuman Keras” di Provinsi Marib. Ia menambahkan sebagian besar daerah di provinsi itu telah dibebaskan.

Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lain, menyerbu Yaman pada Maret 2015. Agresi ini telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman dan menelantarkan jutaan orang lainnya.

Sejauh ini, rezim Saudi dan sekutunya gagal mencapai tujuan mereka dalam agresi tersebut berkat perlawanan gigih rakyat Yaman.

 

Tags