Al-Bukhaiti: Pembebasan Ma'rib Membuat AS dan Israel Khawatir
(last modified Tue, 09 Nov 2021 14:16:39 GMT )
Nov 09, 2021 21:16 Asia/Jakarta
  • Operasi pembebasan Ma\\\'rib di Yaman.
    Operasi pembebasan Ma\\\'rib di Yaman.

Seorang anggota Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan bahwa pembebasan Ma'rib adalah pasti dan pembebasan ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

"Kemajuan operasi militer dan pasukan rakyat Yaman di medan tempur Ma'rib berlanjut dan mereka terus maju menuju Ma'rib dalam beberapa arah. Awalnya kemajuan pasukan Yaman hanya di poros barat dan utara, namun sekarang sudah ditambah di poros selatan," kata Mohammed al-Bukhaiti pada hari Selasa (9/11/2021) seperti dilaporkan TV al-Mayadin.


Dia menambahkan, alasan terpenting bagi kemajuan pesat operasi pasukan Yaman di medan tempur Ma'rib adalah tingginya tingkat kesadaran dan kewaspadaan rakyat. Banyak penduduk di daerah yang dibebaskan, lanjutnya, menyambut hangat pasukan Yaman.

Al-Bukhaiti menjelaskan, pengembangan kemampuan militer pasukan Yaman dalam bentuk unit-unit khusus merupakan faktor lain dalam kemajuan pesat operasi pembebasan Ma'rib oleh pasukan Yaman.

Menurutnya, pasukan gabungan Yaman sekarang beroperasi dalam bentuk unit-unit khusus penembak jitu, artileri, drone, rudal balistik, rudal jelajah, dan unit teknik.

"Amerika Serikat tertarik untuk menghidupkan kembali dan mendukung teroris al-Qaeda dan ISIS di Ma'rib. Sebagian besar elemen al-Qaeda yang hadir di Sa'ada, al-Bayda dan sejumlah daerah di Ma'rib sebelum pembebasan wilayah-wilayah ini, sekarang hadir di Ma'rib, bahkan banyak anggota al-Qaeda dan ISIS telah dipanggil dari luar Yaman untuk datang ke Ma'rib," pungkasnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, provinsi Ma'rib telah menyaksikan bentrokan sengit antara pasukan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman (Sanaa) dan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan pemerintah Yaman yang mengundurkan diri.

Selama pertempuran tersebut, militer dan pasukan rakyat Yaman telah mampu maju beberapa kilometer ke Ma'rib untuk membebaskan wilayah ini dari pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. (RA)