Pemilihan Presiden Baru Gagal, PM dan Ketua Parlemen Irak Bertemu
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi dan Ketua Parlemen Mohamed al-Halbousi dilaporkan telah melakukan dialog untuk membahas pembentukan pemerintahan baru di negara tersebut.
Irak telah menghadapi krisis politik sejak pemilu parlemen pada Oktober tahun lalu. Para politisi negara ini gagal untuk mencapai kesepakatan dalam membentuk pemerintahan.
Menurut kantor berita INA, al-Kadhimi dan al-Halbousi bertemu pada hari Senin (28/3/2022) dan membahas perkembangan terbaru di bidang politik di Irak.
Mereka menekankan pentingnya penyelesaian proses politik di Irak dengan memilih presiden dan membentuk pemerintahan baru.
Hambatan terhadap proses politik Irak dan kebuntuannya juga dibahas oleh kedua pejabat tinggi Baghdah ini.
Anggota parlemen Irak telah dijadwalkan untuk memilih presiden baru pada pertemuan hari Sabtu lalu guna mempersiapkan penunjukan PM baru dan akhirnya membentuk pemerintahan baru, tetapi karena kurangnya kuorum untuk memilih presiden baru, sidang parlemen ini ditunda hingga Rabu pekan ini.
Berdasarkan undang-undang Irak, pemilihan presiden dilakukan ketika setidaknya 220 anggota parlemen dari total 329 anggota hadir dalam sidang, tetapi hanya 202 anggota yang hadir, sementara 127 anggota parlemen lainnya menolak untuk menghadiri sidang tersebut. (RA)