TV Al Jazeera Minta Reuters Ralat Berita Keliru Tentang Iran
(last modified Fri, 27 May 2022 09:42:13 GMT )
May 27, 2022 16:42 Asia/Jakarta
  • stasiun televisi Al Jazeera, Qatar
    stasiun televisi Al Jazeera, Qatar

Stasiun televisi Al Jazeera, Qatar membantah pemberitaan kantor berita Inggris, Reuters terkait statemen Menteri Luar Negeri Qatar soal kesepakatan nuklir Iran.

TV Al Jazeera meminta Reuters untuk meralat kutipan statemen Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, terkait kesepakatan nuklir Iran.
 
"Reuters bersikeras bahwa sumber berita itu dari Al Jazeera, dan menuduh TV Al Jazeera telah melakukan kesalahan penerjemahan, tapi ini sama sekali tidak benar," tulis Al Jazeera, Kamis (26/5/2022).
 
Pada hari Sabtu lalu, Reuters mengutip statemen yang disebutnya dari Menlu Qatar bahwa Iran ingin berkompromi dengan Amerika Serikat dalam pembicaraan untuk menghidupkan kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan kekuatan-kekuatan dunia.
 
Padahal Menlu Qatar hanya mengatakan bahwa Iran berkata, upaya menghidupkan kesepakatan nuklir sedang dikaji. Menurut TV Al Jazeera, Reuters awalnya menolak meralat berita keliru tersebut karena menurutnya statemen itu bersumber dari Menlu Qatar.
 
Di sisi lain, Menlu Iran membantah pernyataan yang disebut Reuters dikutip dari Menlu Qatar, dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei dalam pembicaraan dengan Emir Qatar, tidak pernah menyebut kata kompromi, dan ia meminta Reuters meralatnya. (HS)