Ketua Parlemen Irak Menyetujui Pengunduran Diri Perwakilan Faksi Sadr
Ketua Parlemen Irak, Mohamed al-Halbousi, pada Minggu (12/06/2022) malam menyetujui pengunduran diri anggota parlemen dari faksi Sadr.
Muqtada Sadr, pemimpin gerakan Sadr di Irak, sebelumnya telah meminta anggota faksi gerakan ini untuk mengajukan pengunduran diri mereka kepada ketua parlemen.
Pemimpin gerakan Sadr menggambarkan permintaan itu sebagai "pengorbanan" bagi rakyat dan negara Irak untuk menyingkirkan "takdir yang tidak diketahui".
Kantor berita resmi Irak Minggu (12/6) malam mengatakan bahwa Ketua Parlemen Irak, Mohamed al-Halbousi, telah menyetujui pengunduran diri anggota-anggota faksi Sadr di parlemen.
Irak telah menghadapi krisis politik sejak pemilihan umum parlemen pada Oktober tahun lalu karena ketidaksepakatan antara kelompok-kelompok politik mengenai pembentukan pemerintahan baru.
Di parlemen Irak saat ini, faksi Sadr, dengan 73 kursi, memegang kursi terbanyak di parlemen yang beranggotakan 329 orang. Untuk itu, Muqtada Sadr menganggap gerakan ini sebagai arus politik utama di Irak, dan pada saat yang sama, ia percaya bahwa gerakan ini harus menentukan pemerintahan yang akan dibentuk di Irak dan siapa yang harus dicalonkan, terutama untuk jabatan Perdana Menteri.
Dalam delapan bulan terakhir, pendekatan Sadr telah ditentang oleh Komite Koordinasi Syiah Irak, yang dikenal sebagai "Kerangka Koordinasi", yang percaya bahwa parlemen saat ini tidak dalam posisi untuk mengabaikan kelompok lain dalam memilih siapa yang berkuasa.(sl)