Nasrullah: Kendala Utama Insiden Pelabuhan Beirut, Politisasi Tragedi Ini
(last modified Fri, 05 Aug 2022 11:51:04 GMT )
Aug 05, 2022 18:51 Asia/Jakarta
  • Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah
    Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah

Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah), Sayid Hasan Nasrullah di acara duka bulan Muharram mengatakan, kendala utama peristiwa ledakan Pelabuhan Beirut adalah politisasi insiden ini.

Ledakan mengerikan di Palabuhan Beirut terjadi pada 4 Agustus 2020 dan menewaskan 211 orang serta menciderai lebih dari 6000 orang lainnya, serta menyebabkan banyak kerusakan di Beirut.

Sekitara 3000 ton amonium nitrat yang mudah meledak dan digunakan untuk pembuatan pupuk, disimpan secara tidak benar di Pelabuhan Beirut selama bertahun-tahun.

Menurut laporan Televisi al-Manar Jumat (5/8/2022), Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, termasuk di antara mereka yang harus dicela di tragedi ini adalah elit politik dan media yang sejak awal insiden memanfaatkan untuk kepentingan politik.

“Ada oknum-oknum yang menyalahgunakan secara tak manusiawi penderitaan berbagai keluarga untuk tujuan politiknya, dan memanfaatkan tragedi ini untuk melawan muqawama serta Hizbullah,” tambah Sayid Hasan Nasrullah.

Seraya menekankan bahwa tanggung jawab utama kegagalan penyidikan tragedi Pelabuhan Beirut adalah mereka yang menolak untuk mengundurkan diri, Sayid Hasan Nasrullah menandaskan, hakim dan perwira bertanggung jawab atas tragedi ini, di mana mereka bebas dari penyelidikan.

“Di peristiwa ledakan Pelabuhan Beirut, orang-orang tak bersalah mendekam di penjara, dan jika kalian ingin mendapatkan fakta dan kebenaran, maka kasus ini harus dikeluarkan dari eksploitasi politik,” tekan Nasrullah.

Sekjen Hizbullah menuntut netralitas di proses peradilan kasus ledakan Pelabuhan Beirut dan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab di insiden ini.

Sebelumnya Hizbullah Lebanon di statemennya menuntut penyidikan yang bersih, adil dan transparan di kasus ledakan Pelabuhan Beirut berdasarkan prinsip hukum dan menjaga standar kesetaraan serta jauh dari eksploitasi poliitk dan hasutan sektarian serta hasutan publik.

Gubernur Beirut memprediksikan kerugian akibat ledakan ini mencapai lebih dari 10 miliar dolar. (MF)