Israel Ketakutan akan Serangan Hizbullah ke Rig Pengeboran Minyak

Sebuah sumber berbahasa Ibrani seraya membenarkan bahwa militer rezim Zionis bersiap menghadapi konfrontasi militer potensial dengan Hizbullah menegaskan, rezim ini menganggap serius ancaman berulang Sayid Hasan Nasrullah.

Perdebatan antara rezim Zionis dan Lebanon telah meningkat mengenai perbatasan laut antara kedua belah pihak dan Hizbullah Lebanon Hizbullah Lebanon memperingatkan dalam sebuah pesan kepada rezim Tel Aviv bahwa batas waktu bagi rezim ini untuk memutuskan menggambar perbatasan air akan sampai pertengahan September mendatang dan rezim ini akan membayar harga untuk setiap penundaan, manuver politik atau bahkan aksi militer.

Menurut laporan laman News 1 Israel, rezim Zionis melalui mediator Amerika Amos Hochstein meminta pemerintah Lebanon memberi jaminan bahwa jika tidak terjadi kesepakatan mengenai penentuan perbatasan hingga pertengahan September, Hizbullah harus menghentikan ancamannya menyerang seluruh rig pengeboran gas di Laut Mediterania.

"Hizbullah tidak bersedia memberikan jaminan dalam hal ini kepada pemerintah Lebanon sebelum menerima rancangan perjanjian yang jelas yang menjamin hak untuk mengekstraksi gas alam dari Laut Mediterania dan penentuan batas laut yang tepat (yang merupakan hak Lebanon)," tambah sumber Ibrani ini.

Perundingan tak langsung antara Lebanon dan Israel terkait penentuan perbatasan laut dimulai Oktober 2020 di bawah pengawasan PBB dan dengan mediasi AS. Babak terbaru perundingan ini digelar Mei 2021.

Perundingan ini berubah menjadi konflik perbatasan seiring dengan masuknya kapal ekstraksi gas Israel pada bulan Juni ke ladang gas Karish yang disengketakan serta berujung pada eskalasi tensi antara kedua pihak. (MF)