Moqtada Sadr: Saya Meminta Maaf kepada Rakyat Irak
Pemimpin Gerakan Sadr, Moqtada Sadr seraya meminta maaf kepada rakyat Irak karena transformasi berdarah terbaru, meminta pendukungnya dalam waktu satu jam keluar dari Zona Hijau Baghdad.
Senin (29/8/2022) dan setelah pengumuman pengunduran diri Sadr dari kancah politik, para pendukung Gerakan Sadr berbaris dalam kelompok yang berbeda di Zona Hijau dan memasuki gedung-gedung pemerintah Irak.
Setelah berlanjutnya kerusuhan oleh pendukung Sadr di Baghdad dan keterlibatan kelompok bersenjata "Saraya al-Salam" yang berafiliasi dengan gerakan ini, dimulai serangan roket dan aksi penembakan di dekat Zona Hijau.
Seperti dilaporkan Baghdad al-Youm Selaa (30/8/2022), pemimpin Gerakan Sadr Irak mengatakan, Saya malu di depan orang-orang dan saya meminta maaf kepada mereka, revolusi yang melibatkan kekerasan dan pembunuhan adalah revolusi yang buruk.
"Untuk selanjutnya saya tidak akan mengatakan kejadian yang terjadi adalah sebuah revolusi, karena ini bukan revolusi, baik pembunuh atau yang dibunuh sama-sama di neraka, dan menumpahkan darah rakyat Irak haram hukumnya," ungkap Sadr.
Moqtada Sadr menegaskan, Saya mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan dan pasukan Hashd al-Shaabi yang mengambil sikap netral.
"Gerakan Sadr disiplin dan tunduk perintah, dan jika mereka dalam tempo satu jam tidak mundur dari parlemen, maka saya berlepas diri dari mereka," tegas Sadr.
Ia menjelaskan, kelompok Sadr haru sepenuhnya keluar dari parlemen dan mengakhiri aksi mogoknya.
Setelah jumpa pers Sadr dan penekanannya supaya para pendukungnya keluar dari Zona Hijau, para pendukung Sadr mulai mundur dari depan gedung parlemen. (MF)