Aug 31, 2022 16:01 Asia/Jakarta
  • Najib Mikati
    Najib Mikati

Perdana Menteri Lebanon menekankan pembentukan pemerintahan baru negara ini sesegera mungkin.

Periode kepresidenan Michel Aoun, presiden Lebanon saat ini akan berakhir pada 31 Oktober dan ia menyatakan bahwa setelah masa jabatannya berakhir, ia tidak akan menetap di Istana Baabda meski hanya satu detik.

Seperti dilaporkan Rusia al-Youm, Najib Mikati seraya menyinggung isu pembentukan pemerintah baru negaranya mengungkapkan, saat ini pembicaraan yang ada adalah mengenai perubahan pemerintah dan isu reformasi.

Ia menekankan pembentukan pemerintah baru Lebanon sesegera mungkin dan menyinggung berita mengenai friksi antara dirinya dan Michel Aoun serta mengatakan, "Hubungan Saya dengan Michel Aoun baik."

"Isu terpenting adalah pemilihan presiden. Michel Aoun meminta komposisi pemerintah lebih besar sebanyak 30 anggota dengan penambahan sejumlah menteri penasihat," ujar Mikati.

Perdana menteri Lebanon mengisyaratkan bahwa masalah ini akan memicu kesulitan baru terkait penunjukan dan pemilihan menteri di mana kita untuk saat ini tidak membutuhkannya.

Ia menekankan urgensi meraih dukungan wakil Sunni Akkar dan Walid Jumblatt, ketua Partai Sosialis Progresif (PSP) untuk meraih mosi percaya kepada pemerintah.

Lebanon selama satu tahun lalu menghadapi krisis ekonomi dan politik yang parah. Kelangkaan bahan bakar dan kenaikan harga dolar, khususnya setelah ledakan mengerikan Pelabuhan Beirut tahun lalu telah menambah kesulitan negara ini. (MF)

 

Tags