PM Lebanon Sambut Baik Bantuan Bahan Bakar Iran
Perdana Menteri Lebanon menyambut baik kesepakatan Iran untuk memasok 600.000 ton bahan bakar ke Lebanon.
Lebanon menghadapi krisis ekonomi dan politik yang parah selama setahun terakhir, terutama kekurangan bahan bakar dan kenaikan nilai tukar valuta asing terhadap mata uang nasional yang memburuk setelah ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut tahun lalu.
Najib Mikati, Perdana Menteri Lebanon yang bertanggung jawab untuk membentuk kabinet baru hari Jumat (23/9/2022) mengatakan, "Republik Islam Iran telah mengumumkan kesiapannya untuk memasok 600.000 ton bahan bakar ke Lebanon,".
"Bantuan ini gratis dan tanpa syarat. Jika hambatan dihilangkan, maka Lebanon akan menyambutnya," ujar Mikati.
Sebelumnya, jaringan Al-Manar hari Selasa melaporkan bahwa Iran mengumumkan kepada delegasi Lebanon di Tehran mengenai persetujuannya untuk memasok 600.000 ton bahan bakar ke Lebanon dalam jangka waktu 5 bulan.
Sejak pengumuman perjanjian ini, banyak orang Lebanon telah mengucapkan terima kasih di media sosial kepada Republik Islam Iran dengan menggunakan tagar #sukranIran (terima kasih Iran).
Sejak 2019, Lebanon menghadapi gelombang protes besar-besaran terhadap ketidakmampuan pemerintah Lebanon selama berbulan-bulan. Permintaan berulang kali dari pemerintah Lebanon untuk mendapatkan bantuan keuangan internasional mendapat tanggapan negatif, terutama karena gejolak dan ketidakstabilan politik di negara Arab ini.(PH)