Transformasi Asia Barat, 22 Oktober 2022
Perkembangan di negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti pulihnya kembali hubungan antara Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dengan Suriah.
Wakil Ketua Biro Politik Hamas berterimakasih atas peran positif Hizbullah Lebanon, dan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC dalam memulihkan hubungan kelompok perlawanan Palestina ini dengan Suriah.
Dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, Kamis (20/10/2022), Wakil Ketua Biro Politik Hamas, Khalil Al Hayya menegaskan, Hizbullah Lebanon dan IRGC termasuk mitra Hamas.
"Kami menjalin hubungan dengan seluruh pihak yang mendukung rakyat Palestina," kata Khalil Al Hayya.
Ia menambahkan, "Langkah yang diambil bersama Presiden Suriah Bashar Al Assad, akan disempurnakan dengan langkah-langkah berikutnya untuk memperkuat hubungan dalam kerangka pelayanan terhadap proyek perlawanan."
Baru-baru ini delegasi kelompok-kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam melakukan pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Pertemuan ini dilakukan setelah perundingan terbuka antara Hamas dan para pejabat tinggi Suriah dengan mediasi Hizbullah. Sebelumnya Sekjen Hizbullah menyampaikan keinginannya untuk menyelesaikan ketegangan hubungan Hamas dan Suriah.
Ditekan Rezim Zionis, Perlawanan Jadi Pilihan Tunggal Tepi Barat
Untuk beberapa waktu, situasi baru telah terjadi di wilayah Palestina pendudukan di Tepi Barat. Kota Nablus telah dikepung dan menjadi sasaran serangan dan kejahatan rezim Zionis Israel selama kurang lebih 10 hari terakhir.
Juru bicara pemerintah Otorita Ramallah Nabil Abu Rudeineh dalam pernyataan terbaru menyinggung pengepungan kota Nablus dan kekerasan serta serangan pasukan rezim Zionis ke berbagai daerah di Tepi Barat, terutama di al-Quds.
Dia menggambarkan hal itu sebagai perang habis-habisan terhadap Palestina, yang sebelumnya kelompok-kelompok perlawanan Palestina menyebut perlawanan warga Tepi Barat dalam menghadapi Israel sebagai Intifadah jenis baru.
Sejak beberapa bulan yang lalu, sumber-sumber Zionis, dengan evaluasi bahwa Intifadah baru sedang terbentuk di Tepi Barat, militer Israel meluncurkan operasi baru dengan nama Breakwater, tetapi pelaksanaan operasi ini seperti menuangkan bensin di atas bara api dan justru meningkatkan intensitas dan ruang lingkup operasi-operasi perlawanan rakyat Palestina.
Dengan memperhatikan bahwa sifat operasi perlawanan Palestina adalah defensif dan operasi ini terjadi di dalam wilayah yang menurut resolusi Dewan Keamanan PBB seharusnya diberikan kepada Palestina untuk pembentukan negara Palestina beberapa dekade yang lalu, maka langkah-langkah rezim Zionis untuk memperluas penjajahannya di wilayah tersebut dan mengakomodasi imigran Zionis baru dari negara-negara yang dilanda perang seperti Ukraina adalah bertujuan untuk mempersempit ruang gerak warga Palestina di Tepi Barat dan akhirnya memaksa mereka untuk meninggalkan tanah kelahirannya.
Di sisi lain, rakyat Palestina meningkatkan intensitas dan ruang lingkup langkah-langkah pertahanan dan perlawanan mereka sedemikian rupa sehingga gerakan perlawanan baru telah muncul dan berkembang di Tepi Barat. Gerakan ini tidak bergantung kepada kelompok perlawanan mana pun, tetapi semua kelompok perlawan Palestina, termasuk yang Islami maupun yang nasionalis, mendukungnya.
Contoh nyatanya adalah deklarasi solidaritas semua kelompok perlawanan, dan lebih dari itu, rakyat Palestina dengan kesyahidan Odi al-Tamimi, anggota kelompok yang dikenal sebagai Bisheh Shiran, yang meluncurkan sebuah operasi bersenjata di Nablus sekitar 10 hari yang lalu untuk menarget pasukan Zionis. Setelah 10 hari, dia melakukan sebuah operasi bersenjata lainnya, dan akhirnya gugur syahid. Sebagai tanggapan atas operasi hal itu, semua kelompok Islam dan Nasional menyerukan pemogokan umum di Tepi Barat pada hari ini, Kamis (20/10/2022).
Sebenarnya, salah satu ciri perkembangan baru di wilayah Palestina pendudukan adalah sebagai hasil dari pertemuan berbagai kelompok Palestina di Aljazair baru-baru ini, yang menjadi sebuah dokumen rekonsiliasi nasional baru. Pertemuan ini menyeraukan persatuan, dan ini adalah perkembangan terpenting dalam kancah politik Palestina.
Di bidang perlawanan juga telah terjadi perkembangan baru sedemikian rupa sehingga setiap gerakan perlawanan mendapat dukungan dan sambutan publik, baik dari kubu Islam maupun nasional. Perkembangan ini menunjukkan bahwa akibat ingkar janji pihak Barat dan kegagalan Israel untuk memenuhi kewajibannya terhadap negosiasi perdamaian, dan "penggunaan instrumental dan penutup negosiasi" oleh rezim Zionis untuk menerapkan strategi pendudukan secara merayap di Tepi Barat, maka satu-satunya cara yang tersisa bagi rakyat Palestina adalah melawan.
Kini rakyat Palestina, setelah putus asa terhadap janji-janji kompromi dan tidak adanya dukungan negara-negara Arab, mereka telah beralih ke aset terpentingnya, yaitu persatuan internal, yang menawarkan visi yang jelas untuk mewujudkan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas. Hal ini akan terwujud asalkan Fatah dan organisasi pemerintahan Otorita Ramallah tidak menyerah pada tekanan pihak Barat dan tetap berpegang pada komitmen dalam pernyataan dan deklarasi di Aljazair.
Harapan lain dalam hal ini adalah pemulihan hubungan antara Hamas dan Suriah sebagai dua mata rantai utama dari Poros Perlawanan, yang terjadi setelah sekitar 11 tahun dan memberikan dukungan lain untuk babak baru perlawanan.
Pemukim Zionis Bakar Sekolah Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
Sejumlah pemukim Zionis melakukan pembakaran terhadap salah satu sekolah yang berada di wilayah Tepi Barat Sungai Jordan.
Dikutip Palestine Today, Minggu (16/10/2022), para pemukin Zionis, Minggu dinihari membakar sebuah sekolah menengah pertama khusus pelajar laki-laki di selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Pejabat urusan pembangunan distrik di pemerintah Otorital Ramallah mengatakan, "Para pemukim Zionis memasuki desa Urif di Nablus, lalu membakar sekolah di desa itu dan memecahkan kaca-kacanya."
Tepi Barat dan kota Nablus serta desa-desa yang ada di sekitarnya sejak satu terakhir menjadi arena bentrokan dan penyerahan terus menerus Zionis. Pasukan Israel telah mengepung wilayah-wilayah ini.
Sehari sebelumnya para pemukim Zionis juga menyerang sebuah distrik di Nablus, dan terlibat bentrokan dengan penduduk distrik ini. Para pemukim Zionis yang didukung tentara Israel, menyerang sejumlah desa di wilayah kota Al Quds yang diduduki di Tepi Barat.
PM Baru Irak Bertekad Berantas Korupsi di Pemerintahan
Perdana Menteri baru Irak yang bertugas membentuk kabinet negara itu mengaku tidak akan ragu dalam mengambil kebijakan-kebijakan untuk memberantas korupsi di tubuh pemerintah.
Muhammad Shia Al Sudani, Minggu (16/10/2022) di akun Twitternya menulis, "Pemerintah akan menjadikan pemberantasan koropsi sebagai prioritas utamanya, dan tidak akan membiarkan aset rakyat Irak dicuri."
Sebelumnya media Irak mengabarkan penggelapan uang negara di Kementerian Keuangan Irak yang diambil dari kas Dinas Perpajakan sebesar 2,5 miliar dolar.
PM baru Irak, Muhammad Al Sudani merespon kasus ini dan mengatakan bahwa ia tidak akan ragu dalam memerangi korupsi di tubuh pemerintah Irak.
Menurut media Irak, PM berkuasa Mustafa Al Kadhimi, bersama sejumlah menteri serta penasihatnya dituntut pencekalan karena pencurian uang negara dari kas Dinas Perpajakan tersebut.
Kuwait Umumkan Kabinet Baru
Emir Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah mengumumkan komposisi baru kabinet negaranya, termasuk perdana menteri dan 15 menteri.
Ahmad Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah, Putra Emir Kuwait telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri dan Talal Khaled Al-Ahmad Al-Sabah sebagai Wakil Perdana Menteri dan menteri dalam negeri.
Selain itu, dua menteri urusan sosial dan listrik, air dan energi dijabat perempuan.
Anggota kabinet pemerintah Kuwait mengumumkan pengunduran diri mereka pada 6 Oktober sehari setelah pengenalan kabinet baru oleh emir negara ini.
Pemilihan Umum Dewan Legislatif Kuwait diadakan pada 29 September untuk memilih 50 anggota untuk menggantikan parlemen 2021, yang dibubarkan oleh Emir negara ini Juni lalu.
Pemilihan ini mengakibatkan perubahan besar dalam komposisi anggota parlemen dan oposisi mengambil 60 persen kursi.
Menurut laporan ini, 30 kandidat oposisi, termasuk Ahmad Al-Saadoun, mantan ketua parlemen memenangkan suara dalam pemilihan umum ini.
Berdasarkan hasil pemilu legislatif tersebut, partai-partai Syiah juga berhasil mendapatkan 10 kursi dan arus lainnya mendapatkan delapan kursi.
Perempuan juga berhasil kembali ke Majelis Nasional Kuwait.
Dalam putaran pemilihan parlemen Kuwait ini, 795.920 orang berhak memilih.
Calon anggota dewan legislatif yang lolos di parlemen Kuwait akan menjabat selama empat tahun.
Terbongkar, Arab Saudi Kembali Kerahkan Teroris Al-Qaeda di Yaman
Arab Saudi mulai memberikan dukungan baru terhadap unsur-unsur kelompok teroris Al-Qaeda di provinsi Abyan, yang terletak di selatan Yaman demi mewujudkan kepentingan Riyadh di Yaman.
Setelah kekalahan berturut-turut di Yaman, Arab Saudi telah menggunakan elemen teroris Daesh dan Al-Qaeda untuk melakukan operasi di wilayah selatan negara tetangganya ini.
Menurut situs berita Yaman al-Bawaba, sumber lokal di provinsi Abyan hari Senin (17/10/2022) mengumumkan bahwa para ahli Arab Saudi saat ini bekerja untuk membangun kembali kelompok khusus al-Qaeda yang disebut "Kelompok Keenam Perisai Tanah Air".
Menurut laporan ini, para ahli sedang memantau proses pelatihan milisi al-Qaeda di sekitar daerah Mudieh di provinsi Abyan Yaman.
Kelompok baru terdiri dari puluhan teroris Al-Qaeda yang sebelumnya telah terintegrasi dalam kelompok berafiliasi dengan Saudi di Yaman Selatan dengan menyerahkan pangkalan mereka di wilayah Al-Mahfad kepada pasukan Dewan Transisi Yaman Selatan.
Sebelumnya, Saleh al-Junaidi, Gubernur Abyan, mengatakan bahwa Arab Saudi berusaha mendukung kelompok takfiri dan merekrut mereka di sejumlah kota di provinsi Abyan, dan semua bukti objektif menunjukkan bahwa Al-Qaeda hadir di provinsi selatan Yaman dengan bantuan keuangan Riyadh
Jihad Islam: Tanpa perlawanan, Tujuan Bangsa Palestina Tidak akan Terwujud !
Anggota senior Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa orang-orang Palestina di Tepi Barat memahami fakta bahwa tujuan bangsa Palestina tidak dapat dicapai tanpa perlawanan.
Kelompok perlawanan Palestina telah berulang kali menekankan bahwa selama rezim Zionis masih melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina, maka operasi anti-Zionis rakyat Palestina akan terus berlanjut.
Ahmed Al-Mudalal, anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina dalam pidato hari Senin (17/10/2022) mengatakan, "Bangsa Palestina harus berdiri bersatu dan terkoordinasi di belakang perlawanan, dan kehadiran luas di pemakaman syuhada adalah cerminan dari peran bangsa dalam menciptakan solidaritas,".
"Pembunuhan para pemimpin dan komandan tidak mengakhiri perlawanan, tetapi membuatnya lebih kuat dan meluas. Sebab kelompok perlawanan adalah kelompok yang hidup, berkembang biak dan tumbuh," ujar Al Mudallal.
"Berlanjutnya perlawanan di Jalur Gaza menyebabkan perluasannya di Tepi Barat, dan pembentukan batalion perlawanan di berbagai wilayah Tepi Barat adalah bukti terbaik dari hal ini," tegasnya.
Pejuang kelompok perlawanan Palestina ini menegaskan bahwa pertempuran dengan rezim Zionis secara terbuka dan menyeluruh akan terjadi di seluruh wilayah Palestina.
Hacker-Hacker Arab Ancam Keamanan Rezim Zionis
Para hacker Arab baru-baru ini berhasil meretas kamera-kamera CCTV yang dipasang di tempat-tempat umum di wilayah pendudukan, dan kembali mengancam keamanan Rezim Zionis.
Dikutip situs The New Khalij, Selasa (18/10/2022) sekelompok pemuda yang menamakan diri "Hacker-Hacker Quds" menayangkan sebuah video yang menunjukan sejumlah lokasi, rumah, dan fasilitas publik di kota Al Quds, Haifa, Safed, dan Tel Aviv, setelah meretas kamera-kamera CCTV di kota-kota itu.
Video tersebut menampilkan secara bersamaan gambar beberapa wilayah di kota Palestina pendudukan, dan tertulis "Kami mengawasi mereka semua" dalam bahasa Arab dan Ibrani. Selain itu, terdapat kalimat lain yang berbunyi "Kemanan Anda sama dengan Masjid Al Aqsa kami".
Gambar yang menjadi latar video tersebut adalah gambar Masjid Al Aqsa, dan di akhir muncul tulisan yang berbunyi "Masa depan lebih besar" (pukulan berikutnya akan lebih kuat).
Turki Lancarkan Serangan Drone di Wilayah Sinjar Irak
Pasukan tentara Turki menargetkan sebuah mobil di daerah Sinjar yang terletak di sebelah barat provinsi Nineveh Irak dengan menggunakan pesawat tak berawak.
Serangan militer Turki di daerah utara Irak dengan dalih memerangi milisi Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang dianggap teroris, terus berlanjut, meskipun ada peringatan berulang dari pihak berwenang Irak.
Serangan drone Turki terhadap sebuah mobil di wilayah Sinjar Selasa (18/10/2022) malam menyebabkan dua orang tewas dan dua lainnya terluka parah.
Kota Sinjar di provinsi Nineveh seringkali menjadi sasaran serangan udara Turki.
Sejak 18 April 2022, Turki telah memulai babak baru serangan militer di Irak utara dengan dalih mengejar dan menekan unsur-unsur Partai Buruh Kurdistan (PKK).
Baghdad menyebut serangan Turki sebagai contoh agresi terhadap teritorial Irak dan menuntut penarikan pasukannya dari wilayah utara negara Arab itu.
Operasi Militer Irak Tewaskan 150 Komandan Teroris Daesh
Mayor Jenderal Tahsin al-Khafaji, Juru Bicara Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Irak mengumumkan bahwa kelompok teroris Daesh telah kehilangan 150 komandannya tahun ini.
Mayjen Tahsin Al-Khafaji, Juru Bicara Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Irak hari Senin (18/10/2022) mengatakan bahwa pasukan keamanan Irak memegang kendali penuh atas perbatasan negaranya dengan Suriah.
Pejabat militer Irak ini menambahkan bahwa Komando Operasi Gabungan Irak, bekerja sama dengan para otoritas keamanan Irak lainnya sedang berusaha untuk menangkap sisa-sisa milisi teroris Daesh yang masih tersisa, terutama para komandannya.
Al-Khafaji menekankan bahwa kelompok Daesh telah kehilangan kemampuannya karena serangan udara tentara Irak dan terbunuhnya para komandan terkemuka kelompok teroris ini.
Dia menambahkan bahwa informasi keamanan dan upaya yang dilakukan dalam mengidentifikasi komandan dan anggota kelompok teroris Daesh memainkan peran penting.
Al-Khafaji menunjukkan kerja sama perbatasan antara Irak dan Suriah dengan mengungkapkan bahwa kerja sama yang sangat baik ini menjadi salah satu alasan pukulan berat bagi kelompok teroris Daesh.
Pada tanggal 9 Desember 2017, Irak mengumumkan keberhasilan mereka menumpas kelompok teroris Daesh dari wilayahnya dan menguasai semua wilayah, termasuk perbatasan dengan Suriah. Tetapi sisa-sisa milisi kelompok teroris Daesh masih aktif di beberapa wilayah negara. Pasukan tentara Irak dan Hashd al-Shaabi juga terus melakukan beberapa operasi untuk memberantas unsur-unsur teroris tersebut.
Qatar Tidak akan Memasok Gas Pelanggan Asia ke Eropa
Menteri Urusan Energi Qatar mengumumkan bahwa negaranya tidak akan mengirim gas yang ditujukan untuk Asia ke Eropa pada musim dingin mendatang.
Selama beberapa bulan terakhir, pasokan gas menjadi masalah serius bagi negara-negara Eropa. Eropa yang telah memberlakukan segala macam sanksi untuk menekan Rusia dalam perang Ukraina, saat ini menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah.
Situs Al-Khalij Online hari Rabu (19/10/2022) melaporkan, Saad Bin Sharidah Al-Kaabi, Kepala Perusahaan Energi Qatar mengatakan bahwa negaranya mematuhi kewajiban dan kontraknya dengan pelanggan dan tidak memiliki rencana untuk mengirim gas dari Asia ke Eropa.
Kepala Perusahaan Energi Qatar menyatakan bahwa Perusahaan Energi Qatar berusaha menjadi perusahaan gas alam terbesar di dunia.
Qatar adalah salah satu eksportir gas alam terbesar di dunia dan memiliki kontrak jangka panjang dengan Korea Selatan, Jepang, India dan Cina.
Saat ini, negara-negara Eropa telah memberlakukan sanksi energi terhadap Moskow dengan dalih serangan Rusia ke Ukraina.
Berlanjutnya perang antara Ukraina dan Rusia dan intensifikasi sanksi ekonomi Eropa terhadap Rusia dan tidak membeli gas dan minyak dari Moskow, menimbulkan masalah kekurangan bahan bakar menjelang datangnya musim dingin di negara-negara Eropa.
Ikuti Iran, Saudi Ingin Jadi Anggota BRICS
Presiden Afrika Selatan mengabarkan bahwa dalam lawatan terbarunya ke Riyadh, Putra Mahkota Arab Saudi menyampaikan keinginan negaranya untuk bergabung dengan BRICS.
Cyril Ramaphosa, Selasa (18/10/2022) seperti dikutip kantor berita TASS mengatakan, "Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyampaikan minatnya untuk bergabung dengan BRICS, tapi mereka bukan satu-satunya negara yang ingin menjadi anggota BRICS."
Ia menambahkan, "Kami katakan bahwa tahun depan BRICS akan menggelar pertemuan yang dipimpin Afrika Selatan, dan masalah penambahan anggota BRICS akan dibahas di sana."
Menurut Ramaphosa, beberapa negara sudah melakukan pendekatan dengan BRICS, dan kami memberikan jawaban yang sama kepada mereka, bahwa masalah ini akan dibahas oleh mitra-mitra BRICS, dan setelah itu akan diambil keputusan.
BRICS saat ini tengah mengkaji keanggotaan Republik Islam Iran dan Argentina, Aljazair juga telah menunjukan keinginan besarnya untuk bergabung dengan BRICS, dan sekarang disusul Arab Saudi.
Warga Palestina di Malaysia Diculik Mossad, Ini Reaksi Hamas
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mengatakan, upaya penculikan warga Palestina di negara lain oleh Rezim Zionis adalah terorisme dan kejahatan terarah, dan terorganisir yang harus dikecam serta ditindak secara hukum internasional.
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, Rabu (19/10/2022) berterimakasih kepada pemerintah dan dinas keamanan Malaysia, karena telah membebaskan warga Palestina yang disandera mata-mata Mossad di negara itu, dan menyebut para penyandera berusaha mengacaukan keamanan Malaysia.
Aparat keamanan Malaysia mengatakan, Mossad menyewa 11 warga Malaysia untuk mengejar para aktivis Palestina di negaranya, oleh karena itu mereka menculik sejumlah pemuda Palestina.
Aksi penculikan aktivis Hamas terjadi pada 28 September 2022, dan kepolisian Malaysia berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku, serta membebaskan aktivis Palestina, kurang dari 24 jam.
Cadangan Gas Gaza Cukup Penuhi Kebutuhan Rakyat Palestina 25 Tahun
Pakar ekonomi Palestina mengatakan, nilai cadangan gas ladang lepas pantai Gaza, ditaksir mencapai 7-8 miliar dolar, dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat Palestina selama 25 tahun.
Dikutip Al Jazeera, Rabu (19/10/2022), di tengah krisis energi dunia, negara-negara pesisir Laut Mediterania Timur menyaksikan perkembangan besar seputar kesepakatan-kesepakatan pengeboran gas di kawasan kaya energi itu.
Perkembangan terbaru adalah negosiasi Mesir, Palestina dan Rezim Zionis untuk mencapai kesepakatan yang membuka peluang pengembangan ladang gas Gaza Marine di pesisir pantai Jalur Gaza yang merupakan ladang gas tertua yang pernah ditemukan di kawasan sejak dekade 1990-an.
Dr. Nasr Abdel Kareem, ekonom Palestina menjelaskan, nilai pasar cadangan gas Gaza diperkirakan antara 7-8 miliar dolar, dan jika tidak diekspor, hanya dikonsumsi oleh rakyat Palestina, maka itu akan mencukupi untuk 25 tahun.
Ia menambahkan, dengan demikian, Gaza tidak perlu lagi bergantung pada pihak lain terutama Israel, di sisi lain Departemen Keuangan, Otorita Ramallah juga akan mendapatkan untung setiap tahunnya sekitar 150 juta dolar.
"Dari sisi strategi, gas Gaza juga bisa membuka jalan bagi Otorita Ramallah untuk mengubah diri menjadi pemain di pasar energi kawasan, terutama karena Palestina merupakan satu dari sembilan negara anggota Forum Gas Mediterania Timur, EMGF, dan perang yang terjadi hari ini di dunia terkait dengan energi," pungkas Abdel Kareem.
Kurdistan Irak: Wilayah Ini Tak Boleh Jadi Pangkalan untuk Serang Iran
Juru bicara pemerintah Wilayah Otonomi Kurdistan Irak mengatakan, wilayah Kurdistan Irak, tidak boleh berubah menjadi pangkalan untuk menyerang negara tetangga.
Jotiar Adil, Kamis (20/10/2022) ditanya mengapa sampai sekarang belum ada tindakan apa pun dari pejabat pemerintah Wilayah Otonomi Kurdistan Irak untuk menjawab tuntutan Iran, terkait pergerakan dan aksi kelompok-kelompok bersenjata anti-Iran, di wilayah itu.
Ia mengatakan, "Keamanan negara-negara tetangga harus diperhatikan, dan pemerintah Wilayah Otonomi Kurdistan Irak, tidak boleh membiarkan kelompok mana pun mengubah Kurdistan Irak menjadi pangkalan untuk menyerang negara-negara tetangga."
Jotiar Adil menambahkan, "Pemerintah Wilayah Otonomi Kurdistan Irak harus memperhatikan keamanan negara-negara tetangga, dan tidak boleh membiarkan kelompok mana pun untuk melakukan langkah militer dan mengancam negara tetangga dari dalam wilayah ini."
Sejumlah pangkalan kelompok teroris anti-Iran, yang didukung dinas intelijen Rezim Zionis, Mossad, di Wilayah Otonomi Kurdistan Irak, dihancurkan oleh rudal-rudal Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC.
Gara-Gara Sukai Postingan Medsos Hizbullah, Arab Saudi Vonis Dokter Tunisia 15 Tahun Penjara
Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun kepada seorang dokter Tunisia yang telah tinggal di negara ini gara-gara memberikan simpati terhadap gerakan Hizbullah Lebanon.
Pemerintah Arab Saudi, terutama setelah putra mahkota negara ini, Mohammed bin Salman berkuasa, mengambil tindakan keras terhadap penulis dan aktivis sipil dengan melakukan tindakan represif, bahkan membunuh para ulama, dokter, pangeran, penulis, penyair, dan aktivis sipil dan agama dengan dalih subversif melawan negara.
Menurut situs Al-Mayadeen hari Jumat (21/19/2022), pengadilan di Arab Saudi menghukum Mahdia Al-Marzooqi, seorang dokter Tunisia berusia 51 tahun yang telah tinggal di Arab Saudi sejak 2008 selama 15 tahun penjara atas tuduhan menghina rezim Saudi dengan menyukai video pertemuan pendukung Hizbullah di ibu kota Tunisia.
Saudara dari dokter Tunisia ini mengatakan, "Interogasi terhadap Mahdia berlangsung setahun penuh, kemudian dia dijatuhi hukuman dua tahun 8 bulan penjara dan diskors selama satu tahun,".
Warga Tunisia ini meminta Presiden Tunisia Qais Saeed dan diplomat negaranya untuk berdialog dengan otoritas Saudi untuk pembebasan Mahdia Al Marzooqi. Daulat Saeed adalah sekutu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Selama beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Saudi secara masif menangkap aktivis media sosial karena berkomentar secara online dan menjatuhkan hukuman berat terhadap mereka.
Mengapa Rezim Zionis Tingkatkan Kejahatan di Palestina?
Sejak sepekan ini, rezim Zionis Israel kembali meningkatkan kekerasan dan kejahatannya terhadap warga Palestina di berbagai wilayah, termasuk di Tepi Barat dan al-Quds serta sekitarnya.
Al-Quds dan sekitarnya telah menyaksikan pengepungan oleh pasukan rezim Zionis terhadap kamp al-Shufaat sejak Sabtu, 8 Oktober 2022 hingga sekarang.
Rezim Zionis juga mengumumkan bahwa Nablus di Tepi Barat sebagai zona militer tertutup dan dilarang masuk dan keluar sampai pemberitahuan lebih lanjut. Puluhan warga Palestina telah gugur syahid dan terluka dalam seminggu terakhir.
Ada beberapa alasan terkait meningkatnya babak baru kekerasan rezim Zionis terhadap warga Palestina:
Pertama, ketidakmampuan rezim Zionis dalam melawan operasi-operasi perlawanan rakyat Palestina. Operasi perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajah telah meluas di Tepi Barat dan al-Quds pendudukan.
Apa yang menyebabkan situasi di Tepi Barat dan wilayah Palestina lainnya menjadi sangat sulit dan kritis bagi Israel adalah penduduk orang Palestina beralih ke operasi bersenjata untuk melawan kekejaman rezim Zionis.
Pentingnya perjuangan bersenjata melawan Zionis begitu besar sehingga gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan, dan mengumumkan bahwa perlawanan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk membebaskan tanah Palestina dan tempat-tempat sucinya dari tangan penjajah.
Matanyahu Englman, salah satu komandan militer rezim Zionis mengatakan, tentara Israel tidak mampu melakukan operasi jangka panjang di Tepi Barat dan tidak dapat melanjutkan operasinya di Tepi Barat karena kurangnya dukungan logistik.
Karena kondisi tersebut, pasukan penjajah berupaya menghentikannya dengan menyebarkan kekerasan, namun sejarah telah membuktikan bahwa kekerasan alih-alih menghentikan perlawanan, tetapi justru menyebabkan peningkatan operasi perlawanan.
Kedua, terbentuknya konsensus di antara penduduk Palestina di Tepi Barat. Gerakan Jihad Islam dan Hamas sepakat dengan gerakan Fatah di Tepi Barat untuk membentuk kelompok bersama guna melawan pendudukan, dan ini menyebabkan ketakutan dan kemarahan para pejabat Zionis.
Ketiga, adalah terkait dengan situasi internal di wilayah pendudukan. Rezim Zionis berada di ambang pemilui parlemen kelima dalam empat tahun terakhir, dan konflik dengan Palestina selalu menjadi salah satu poros kampanye pemilu parlemen di wilayah pendudukan. Pemilihan parlemen akan digelar November mendatang.
Pedana Menteri reim Zionis Yair Lapid dituduh oleh lawan politiknya seperti Benjamin Netanyahu bahwa dia telah bersikap lunak terhadap Hizbullah Lebanon. Sementara itu, Lapid telah memerintahkan serangan besar-besaran terhadap warga Palestina.
Dengan serangan tersebut, Lapid berusaha menyampaikan pesan kepada opini publik di wilayah pendudukan bahwa dia berperilaku lebih keras terhadap warga Palestina daripada Netanyahu, dan Netanyahu juga telah menciptakan landasan untuk lebih banyak kekerasan terhadap Palestina dengan kritiknya terhadap Lapid.
Keempat, berlanjutnya ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap kejahatan rezim pendudukan di Palestina. Rezim penajajah al-Quds telah menggunakan krisis Ukraina sebagai peluang untuk meningkatkan kekerasan terhadap warga Palestina.
Sebelumnya, rezim Zionis juga telah mengobarkan perang tiga hari terhadap Gerakan Jihad Islam Palestina yang menyebabkan sejumlah komandan dan anggota gerakan ini gugur syahid, terluka dan ditahan.
Sekarang rezim Zionis meningkatkan kekerasan terhadap Palestina karena yakin bahwa fokus masyarakat internasional adalah pada perang di Ukraina dan praktis kekerasan terhadap Palestina akan diabaikan oleh dunia.
Menyadari hal ini, rakyat Palestina sekali lagi menempatkan operasi perlawanan dalam agenda mereka, dan konfrontasi ini telah menyebabkan lebih banyak kekerasan terhadap Palestina.
Ulama Sunni-Syiah Palestina dan Lebanon Bertemu di Saida
Pertemuan persatuan ulama Sunni-Syiah Palestina dan Lebanon untuk mengecam normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel, diselenggarakan di kota Saida.
Pertemuan yang digelar hari Sabtu (15/10/2022) ini dihadiri oleh ulama-ulama terkemuka Ahlu Sunnah dan Syiah dari Lebanon dan Palestina, untuk menjelaskan jalan persatuan Islam melalui peralwanan dan poros Palestina.
Syeikh Maher Hammoud, Ketua Persatuan Ulama Perlawanan dalam pertemuan ini mengatakan, "Kami bangga melangkah di jalan perlawanan, jalan yang memungkinkan dicapainya kemerdekaan Palestina. Beberapa penguasa yang mengkhianati cita-cita Palestina, tidak akan pernah punya tempat di antara masyarakat Muslim dan penuntut kebebasan."
Wakil Sekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem yang turut menghadiri pertemuan ini menganggap persatuan dan masalah terpenting umat Islam yaitu Palestina, sebagai jalan mencapai kekuatan Dunia Islam.
Syeikh Naim Qassem menegaskan, "Musuh kita yaitu Rezim Zionis Israel, hanya bisa dikalahkan dengan perlawanan."
Ia menambahkan, "Sebagaimana dikatakan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei, hari Jumat, normalisasi hubungan dengan Zionis adalah salah satu pengkhianatan terbesar terhadap masyarakat Muslim, dan harus dilawan."
Pertemuan regional membela hak-hak rakyat Palestina yang digagas oleh Persatuan Ulama Perlawanan dan Asosiasi Ulama Muslim Lebanon, rencananya akan digelar dua bulan ke depan di Beirut.
Pertempuran Pecah, Sesama Kelompok Teroris Saling Serang di Aleppo
Pertempuran antarkelompok teroris bersenjata terjadi di Afrin yang terletak di pinggiran Aleppo, Suriah.
Kelompok teroris Tahrir al-Sham, yang selalu mengalami kekalahan beruntun dari tentara Suriah dan pasukan perlawanan Islam di berbagai wilayah negara ini, masih hadir di daerah de-eskalasi di Suriah dengan dukungan Turki untuk melanjutkan tindakan permusuhannya.
Media Suriah, SANA melaporkan terjadinya bentrokan bersenjata antara kelompok teroris Jabhat al-Nusra (Tahrir al-Sham) dan Jabhat al-Sham menyusul upaya milisi Jabhat al-Nusra untuk memasuki Kafrjana dan Sitara.
Pertempuran meletus setelah gagalnya perundingan putaran kedua antara pihak-pihak yang bertikai dengan kehadiran perwakilan tentara Turki.
Front Al-Nusra menguasai kota Afrin di wilayah utara Suriah dan puluhan daerah di pinggiran barat Aleppo setelah bentrokan dengan Jabhat al-Sham dan Jaish al-Islam.
Front Al-Nusra berusaha untuk mengendalikan secara penuh semua wilayah antara Idlib dan Tripoli.
Rabu lalu, sumber berita melaporkan terjadinya bentrokan sengit antara kelompok teroris di pinggiran utara provinsi Aleppo yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka dari kedua pihak yang bertempur.
Zona de-eskalasi Idlib, yang mencakup provinsi Idlib dan bagian dari provinsi Aleppo, Hama dan Latakia, adalah tempat perlindungan terakhir dari milisi bersenjata kelompok teroris Tahrir al-Sham dan elemen Jabhat. al-Nusra adalah tulang punggung kelompok ini.
OKI Sambut Baik Deklarasi Persatuan Nasional Palestina
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyambut baik deklarasi rekonsiliasi dan persatuan nasional kelompok-kelompok Palestina, yang ditandatangani di Aljazair.
Sekretariat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam sebuah pernyataan Sabtu (15/10/2022) malam mengatakan, "Tindakan ini merupakan langkah penting dan positif untuk mengakhiri perbedaan dan memulihkan persatuan nasional di antara rakyat Palestina,".
OKI lebih lanjut menghargai dan berterima kasih kepada Aljazair karena menjadi tuan rumah dan mendukung dialog antara kelompok-kelompok Palestina.
Organisasi Kerja Sama Islam juga menekankan bahwa mereka mendukung semua upaya untuk mencapai persatuan nasional di antara kelompok-kelompok Palestina.
Sebelumnya, Kamis lalu, kelompok-kelompok Palestina menandatangani "Deklarasi Aljazair untuk Persatuan Nasional" di akhir pertemuan persatuan di Aljazair.
Pernyataan persatuan nasional kelompok Palestina di Aljazair menegaskan pentingnya persatuan nasional berdasarkan kesamaan pandangan politik antara kelompok Palestina.
Kelompok-kelompok Palestina juga menekankan perlunya mematuhi perlawanan rakyat dan hak rakyat Palestina untuk melawan rezim Zionis dengan cara yang berbeda-beda.