Iron Dome Gagal Hadapi Rudal Perlawanan, Israel Gunakan Sistem Baru
Sejak awal konflik dengan Gaza, militer rezim Zionis untuk pertama kalinya menggunakan sistem pertahanan udara David's Sling guna melawan rudal perlawanan Palestina.
Sejak awal serangan pasukan perlawanan Palestina di wilayah pendudukan pada hari Rabu, pakar militer dan media rezim Zionis telah mengumumkan lambannya fungsi sistem Iron Dome, dan menilai sistem ini gagal menghadapi serangan siber dan masalah teknis lain sejak awal konflik.
Media rezim Zionis hari Rabu (10/5/2023) mengumumkan bahwa kelompok perlawanan menembakkan rudal yang berbeda dari Gaza, yang kemungkinan adalah rudal Khyber 1, dan militer Israel harus menggunakan sistem David's Sling untuk menangkalnya.
Juru bicara tentara Zionis juga mengakui bahwa selama operasi pasukan perlawanan hari ini terhadap wilayah pendudukan, setidaknya 270 roket ditembakkan ke daerah ini, dan sistem Iron Dome hanya mampu mencegat 62 roket saja.
Pada Selasa pagi, jet-jet tempur rezim Zionis menyerang Jalur Gaza dan menargetkan Khan Yunis di selatan wilayah ini pagi dan siang hari ini.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 25 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan rezim Zionis di wilayah Gaza.
Pasukan perlawanan Palestina juga menembakkan beberapa roket ke pemukiman Zionis di wilayah pendudukan
Eskalasi penembakkan roket perlawanan dari Gaza ke wilayah pendudukan menyebabkan otoritas rezim Zionis memperpanjang keadaan darurat di permukiman Zionis di sekitar Gaza hingga Jumat.
Mereka juga dan meminta untuk meningkatkan radius zona bahaya di sekitar Gaza menjadi 80 km.
Menurut sumber rezim Zionis, lebih dari 350 roket telah ditembakkan ke wilayah pendudukan dalam beberapa jam terakhir.(PH)