Transformasi Asia Barat, 24 Juni 2023
Transformasi negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting.
Di antara isu penting itu adalah kunjungan pejabat tinggi Arab Saudi ke Republik Islam Iran.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengaku gembira bisa berkunjung ke Iran, dan menurutnya kerja sama Riyadh-Tehran, akan menguntungkan kawasan dan Dunia Islam.
Faisal bin Farhan, Sabtu (17/6/2023) dalam lawatannya ke Iran, melakukan pertemuan dengan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian, kemudian menggelar jumpa pers bersama.
Dalam konferensi pers tersebut, Menlu Arab Saudi menegaskan bahwa perundingan yang dilakukan hari ini dengan Menlu Iran, positif dan jelas.
Ia menambahkan, "Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menyempurnakan kesepakatan pemulihan hubungan Iran-Saudi yang ditandatangani di Beijing. Saya merasa gembira bisa berada di Tehran. Kami akan membuka Kedutaan Besar Saudi di Tehran."
Pada saat yang sama, Faisal bin Farhan menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Luar Negeri Iran, karena memfasilitasi pembukaan kembali Kedubes Saudi di Tehran.
"Normalisasi hubungan dua negara adalah prinsip. Kami berharap dimulainya kembali hubungan dua negara dapat membawa dampak positif bagi kawasan dan Dunia Islam," imbuhnya.
Menlu Saudi juga menyinggung urgensi kerja sama Iran dan Saudi di bidang keamanan kawasan terutama di bidang keamanan maritim, dan perlucutan senjata pembunuh massal di kawasan.
"Saya juga akan bertemu dengan Presiden Iran, untuk menyampaikan salam Raja Saudi, dan Putra Mahkota kepada beliau, dan saya akan mengundang beliau untuk berkunjung ke Riyadh," pungkasnya.
Al-Watan: Kedutaan Saudi di Iran akan Dibuka Setelah Idul Adha
Surat kabar Arab Saudi Al-Watan melaporkan bahwa kedutaan negaranya di Tehran akan memulai kegiatannya setelah hari raya Idul Adha.
Al-Watan hari Sabtu (17/6/2023) menulis, "Konsulat Saudi di Mashhad juga akan memulai aktivitasnya bersamaan dengan kedutaan besarnya setelah Idul Adha,".
Surat kabar ini tidak menyebutkan waktu pasti pembukaan kembali kedutaan Arab Saudi di Iran.
Kabar yang dimuat surat kabar Al-Watan mengenai pembukaan kembali kedutaan Saudi di Iran mengemuka di saat Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan tiba di Tehran pada hari Sabtu dalam perjalanan pertamanya setelah normalisasi hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran dan disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Iran dan Arab Saudi, setelah dua tahun negosiasi dan pembicaraan yang diselenggarakan oleh Irak dan Oman, serta beberapa hari pertemuan dan pembicaraan antara pejabat lembaga keamanan nasional kedua negara di Beijing, akhirnya kedua pihak mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan mereka pada 10 Maret dengan mediasi Cina.
Kedua negara telah memutuskan hubungan diplomatik sejak 2016.
Dimulainya kembali hubungan politik antara Iran dan Arab Saudi menjadi titik balik penting dalam perkembangan regional dan internasional.
Mahmoud Abbas: Seluruh Dunia Arab Sambut Baik Pemulihan Hubungan Iran dan Arab Saudi
Kepala Otoritas Palestina mengatakan bahwa seluruh dunia Arab senang dengan peningkatan hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi.
Mahmoud Abbas dalam sebuah wawancara dengan saluran CGTN hari Sabtu (17/6/2023) mengapresiasi peran kontruktif Cina dalam meningkatkan hubungan antara Iran dan Arab Saudi, dan menekankan bahwa keberhasilan pertemuan Cina-Arab mengirimkan sinyal yang sangat penting.
"Kami sangat senang bahwa Cina saat ini memfasilitasi kemajuan dalam urusan Arab melalui pertemuan ini, dan kami berharap peran Cina dalam hal ini akan terus berlanjut," ujar Abbas.
Lebih lanjut Mahmoud Abbas menambahkan bahwa langkah Cina dalam memediasi pemulihan hubungan Iran dan Arab Saudi adalah sesuatu yang gagal dicapai oleh banyak negara lain.
"Perbedaan antara Riyadh dan Tehran panjang dan serius, dan tidak ada negara yang berhasil menyelesaikan perbedaan ini. Tetapi berkat niat baik Cina dalam berinteraksi dengan kedua negara ini, sebuah keajaiban tercipta," papar Mahmoud Abbas.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan mengunjungi Tehran pada Sabtu sebagai tanggapan atas undangan resmi sejawatnya dari Iran Hossein Amirabdollahian.
Menlu Iran menilai kunjungan menteri luar negeri Arab Saudi ke Tehran sebagai langkah positif untuk melengkapi langkah-langkah yang benar sebelumnya dari kedua negara guna memajukan dan membuka lembaran baru dalam hubungan kedua negara tetangga dan Muslim tersebut
Pasukan Israel Berlatih Perang Menghadapi Hizbullah
Pasukan Rezim Zionis melakukan simulasi latihan pertempuran melawan komando Hizbullah Lebanon secara khusus, di wilayah Palestina pendudukan.
Koran Israel, Yedioth Ahronoth, Minggu (18/6/2023) melaporkan, pasukan Israel, melakukan sesuatu yang selama ini tidak pernah dipublikasikan media yaitu menggelar simulasi perang melawan pasukan Hizbullah.
"Pasukan elit dari Brigade Golani, salah satu brigade infanteri Angkatan Bersenjata Israel, bulan lalu telah melakukan simulasi pertempuran melawan pasukan Hizbullah di wilayah pendudukan," tulis Yedioth Ahronoth.
Menurut keterangan koran Israel itu, Brigade Golani, secara khusus berlatih pertempuran melawan pasukan elit Hizbullah, Unit Radwan.
Ditambahkannya, dalam simulasi perang tersebut, pasukan Rezim Zionis berlatih menemukan markas pasukan Radwan, dan melatih kesiapan melancarkan serangan udara terhadap pasukan Hizbullah itu.
Pasukan khusus Hizbullah dikenal dengan nama Radwan, yang diambil dari nama komandan militer kelompok itu Syahid Imad Mugniyeh yang dikenal dengan nama Haj Radwan
Hashd Al Shaabi Gelar Manuver Militer di Permukaan Air
Pasukan Hashd Al Shaabi, menggelar manuver militer permukaan air, di sebuah danau yang terletak di timur Provinsi Salahuddin, Irak.
Dikutip Al Forat News, Sabtu (17/6/2023) Brigade 63 Staf Komando Operasi Utara, Hashd Al Shaabi Irak menggelar manuver militer permukaan air di danau Amerli, timur Provinsi Salahuddin.
Manuver militer di permukaan air tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari jadi organaisasi militer resmi Irak, Hashd Al Shaabi yang ke-9.
"Manuver ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pasukan dalam menjalankan berbagai misi hingga ke level tertinggi, dan meningkatkan kesiapan tempur serta menambah level kesiagaan dan keahlian tempur," kata Hashd Al Shaabi.
Organisasi perlawanan rakyat Irak, Hashd Al Shaabi didirikan untuk menghadapi serangan teroris Daesh, dan menyelamatkan beberapa kota yang jatuh ke tangan kelompok teroris pada 2014 atas fatwa Marja Syiah Irak, Ayatullah Sayid Ali Sistani.
Delegasi Hamas Kunjungi Tehran
Delegasi pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) tiba di Tehran untuk menemui pejabat Iran untuk membahas sejumlah isu penting.
Sheikh Saleh Al-Arawi, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Nazar Awadullah, Khalil Al-Hayya, Mohammed Nasr dan Khaled Qadoumi mendampingi Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas dalam perjalanannya ke Tehran.
Menurut laporan Pusat Informasi Palestina hari Senin (19/6/2023), delegasi Hamas akan bertemu dan berbicara dengan para pejabat Iran untuk membahas dan bertukar pendapat tentang perkembangan politik dan lapangan terkini yang terkait dengan Palestina.
Sebelumnya, delegasi tingkat tinggi gerakan Jihad Islam Palestina yang dipimpin oleh Ziyad Al-Nakhala, Sekretaris jenderal gerakan ini, juga datang ke Tehran dan bertemu serta berkonsultasi dengan pejabat tinggi Iran
Helikopter Tempur Israel Serang Jenin
Helikopter tempur Israel menembaki berbagai area di kamp Jenin di Tepi Barat Sungai Yordan.
Menurut Iranpress, helikopter rezim Zionis hari Senin (19/6/2023) melancarkan melakukan operasi militer di kamp Jenin untuk pertama kalinya sejak intifada Palestina kedua meletus.
Perlawanan di Tepi Barat terhadap rezim Zionis kian hari semakin kuat dan meluas.
Hazem Qassem, Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menanggapi operasi militer rezim Israel di kamp Jenin dengan bahwa perlawanan di Tepi Barat saat tumbuh semakin kuat.
Juru bicara gerakan Hamas menekankan bahwa perlawanan di Jenin telah terbukti tak terkalahkan dan perjuangan Palestina di Tepi Barat sangat menentukan.
Gerakan Jihad Islam Palestina juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Mujahidin Palestina dengan berani menghadapi tentara musuh Zionis dan menggagalkan serangan mereka ke kamp Jenin.
Tentara Israel menyerang kamp Jenin pada Minggu malam dan bentrok dengan pasukan perlawanan di daerah ini.
Qatar dan UEA Buka Kembali Kedutaan Mereka
Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan pembukaan kembali kedutaan besar Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) setelah jeda 6 tahun.
Pada tanggal 5 Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Qatar dan menutup perbatasan darat dan udara mereka untuk Qatar.
Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan hari Senin (19/6/2023) mengumumkan bahwa berdasarkan perjanjian Al-Ula, Qatar dan UEA menekankan pemulihan hubungan bilateral, dan pembukaan kedutaan pemerintah Qatar di Abu Dhabi dan konsulatnya di Dubai hari ini, dan sebaliknya kedutaan UEA di Doha juga akan dibuka di Doha mulai hari ini.
Penutupan pangkalan militer Turki di Qatar, penangguhan jaringan Al Jazeera, menjauhkan Qatar dari Iran dalam hubungan luar negerinya dan dihentikannya dukungan Doha untuk Ikhwanul Muslimin di kawasan menjadi beberapa syarat paling mendasar bagi negara-negara ini untuk mencabut embargo terhadap Qatar.
Tetapi pada awal tahun 2021, pada pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk Persia di Arab Saudi, kesepakatan kompromi ditandatangani antara Qatar dan negara-negara lain dari dewan ini, bahkan tanpa satu pun dari 13 syarat yang dipenuhi.
Pada Januari 2021, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir mengakhiri embargo tiga setengah tahun terhadap Qatar, dan semua negara ini, kecuali UEA, mengembalikan duta besar mereka dan melanjutkan hubungan komersial-politik dengan Doha di tahun yang sama.
Kini, lebih dari dua tahun setelah rekonsiliasi Arab Saudi dan berakhirnya krisis antara negara-negara Arab di Teluk Persia dan Doha, UEA dan Qatar saling membuka kedutaan mereka masing-masing.
Pejuang Palestina Tembak Helikopter Apache Rezim Zionis
Helikopter Angkatan Udara Israel yang sedang beroperasi di Jenin ditembak pasukan perlawanan Palestina.
Hari Senin, militer Zionis melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Jenin menggunakan kendaraan lapis baja berat dan dukungan helikopter tempur.
Menanggapi serangan brutal ini, para pejuang perlawanan menembaki tentara rezim Zionis dari berbagai arah.
Militer rezim Zionis mengumumkan pasukan perlawanan dari Batalion Jenin, yang berafiliasi dengan Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina melancarkan serangan terhadap mereka.
Sumber berita rezim Zionis melaporkan bahwa peluru yang ditembakkan batalion Jenin mengenai ekor helikopter Apache Israel, yang menunjukkan keseriusan perlawanan di Jenin.
Militer rezim Zionis juga mengakui bahwa tujuh kendaraan lapis baja militer dirusak dan dilumpuhkan dalam operasi Jenin.
Menyusul intensifikasi konflik antara pejuang Palestina dan tentara Zionis di kamp Jenin, tentara Zionis harus menggunakan helikopter Apache untuk pertama kalinya dalam upaya menyelamatkan tentaranya di wilayah tersebut.
Al Houthi: Lobi Zionis dan AS Bidik Nilai-Nilai Kemanusiaan
Sekretaris Jenderal Ansarullah Yaman mengatakan, lobi Zionis, dan Amerika Serikat, membidik nilai-nilai kemanusiaan.
Sayid Abdul Malik Al Houthi, Selasa (20/6/2023) seperti dikutip stasiun televisi Al Masirah mengucapkan selamat atas tibanya bulan Zulkaidah, dan menyebut bulan ini sebagai peluang untuk menyucikan jiwa manusia.
Dalam pidatonya menyambut bulan Zulkaidah, Sekjen Ansarullah menuturkan, "Lobi Zionis, dan Barat yang berada di sampingnya, menargetkan nilai-nilai kemanusiaan, fitrah, dan akhlak umat manusia."
Al Houthi menambahkan, "Lobi Zionis bergerak, dan di sampingnya Barat, terutama Amerika Serikat juga turut bergerak. AS secara terang-terangan mengibarkan bendera kerusakan moral, dan kekejaman, kebodohan dan hal-hal yang memalukan."
Sekjen Ansarullah menegaskan, "Negara-negara Barat, berusaha menyebarluaskan kerusakan moral, dan menghancurkan nilai-nilai akhlak, pasalnya mereka ingin menjauhkan manusia dari nilai-nilai kemanusiaan, akhlak, dan iman."
Saudi Tolak Hapus Syarat-Syarat Normalisasi dengan Israel
Seorang pejabat pemerintah Arab Saudi mengatakan, Riyadh tidak akan menghapus satu pun syarat yang sudah disampaikan ke Amerika Serikat, untuk menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis.
Diwawancara televisi Rezim Zionis, KAN 11, pejabat Saudi yang tak bersedia menyebut nama itu menuturkan, "Dari sudut pandang Saudi, prioritas hari ini adalah keamanan nasional, oleh karena itu permintaan-permintaan seperti menjaga keamanan, transaksi senjata canggih, dan program nuklir, mencuat ke permukaan."
Sementara itu, seorang pejabat Amerika Serikat, kepada surat kabar Israel Hayom mengatakan pemerintah Saudi, dalam perundingan dengan Gedung Putih, menetapkan empat syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Keempat syarat Saudi itu adalah hak memiliki program nuklir damai, peningkatan hubungan militer dengan AS, perluasan perdagangan dengan AS, dan penghentian protes AS atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Menurut keterangan pejabat Saudi yang diwawancara KAN 11, kemungkinan besar pemerintah Presiden Joe Biden, tidak akan bisa memenuhi syarat-syarat yang diminta Riyadh.
"Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden, di dalam negeri, dan dunia internasional adalah pemerintahan yang lemah," tegas pejabat Saudi itu.
Suriah: Kami akan Rebut Kembali Golan dari Israel
Kementerian Luar Negeri Suriah merespon serangan pasukan Zionis atas warga Golan, dan menegaskan, agresi brutal pasukan Zionis, adalah kelanjutan kebijakan permusuhan dan kejahatan rezim ini yang merupakan pelanggaran tegas atas hukum internasional.
Kemlu Suriah, Selasa (20/6/2023) mengumumkan, "Suriah bangga dengan sikap tegas penduduk Golan yang menolak proyek pendudukan Zionis, karena proyek ini bertujuan untuk menduduki tanah pertanian di Golan."
Menurut Kemlu Suriah, pendudukan Rezim Zionis di Golan akan segera berakhir, seluruh proyek dan program Rezim Zionis untuk membangun distrik adalah kesalahan, dan melanggar secara tegas Resolusi 497 Dewan Keamanan PBB.
"Golan adalah milik Suriah, dan akan tetap menjadi milik negara ini. Kembalinya Golan ke wilayah Suriah pasti akan terwujud, dan masyarakat bersama pemerintah Suriah, akan mengerahkan seluruh upayanya untuk membebaskan Golan," imbuh Kemlu Suriah.
Rezim Zionis hari Selasa menempatkan sejumlah tentaranya di wilayah pertanian Golan, yang diklaim sebagai lokasi proyek "turbin-turbin raksasa", dan melarang pemilik tanah memasuki wilayah itu.
Aksi pasukan Rezim Zionis tersebut memicu bentrokan dengan penduduk Golan, dan sampai saat ini puluhan warga Suriah di Golan mengalami luka-luka.
Jihad Islam: Intifada Palestina Menyebar ke Semua Medan Perang
Gerakan Jihad Islam Palestina mengumumkan bahwa intifada telah menyebar ke semua medan perang, sehingga rezim Zionis tidak bisa menghentikannya dengan membunuh orang-orang Palestina.
Dalam aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, rezim Zionis membunuh tiga orang warga Palestina dengan melancarkan serangan drone terhadap kendaraan yang membawa pejuang Palestina di daerah Al-Jalmah sekitar Jenin di Tepi Barat Sungai Yordan.
Menyusul aksi ini, gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan hari Kamis (22/6/2023) yang menganggap kejahatan rezim Zionis yang menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh pasukan Palestina sebagai bukti kekalahan agresor dan ketidakmampuan mereka menghadapi perlawanan Palestina yang semakin meningkat.
"Rezim Zionis berusaha memulihkan citranya yang hancur, yang telah diinjak-injak oleh kekuatan perlawanan, dengan melakukan kejahatan semacam itu,"kata pernyataan Jihad Islam Palestina.
Hazem Qassem, Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) juga mengeluarkan pernyataan dan mengumumkan bahwa penggunaan drone oleh tentara musuh Zionis untuk membunuh pemuda Palestina adalah tindakan berbahaya dan akan segera ditanggapi dengan reaksi yang menghancurkan dari rakyat Palestina dan perlawanan.
Rezim Zionis Teror 140 Orang Warga Palestina
Dengan terbunuhnya tiga orang warga Palestina dalam serangan terbaru di Jenin, jumlah warga Palestina yang diteror oleh rezim Zionis mencapai 140 orang.
Dalam aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, rezim Zionis membunuh tiga orang Palestina pada Rabu malam dengan serangan drone terhadap kendaraan yang membawa pejuang Palestina di daerah Al-Jalmah sekitar Jenin di Tepi Barat Sungai Yordan.
Saluran 12 televisi rezim Zionis dalam sebuah laporan hari Rabu (21/6/2023) mengakui bahwa sejak tahun 2001, 140 warga Palestina telah dibunuh dalam operasi teror terkonsentrasi Israel di Tepi Barat Sungai Yordan.
Saluran 14 rezim Zionis juga mengumumkan bahwa pembunuhan itu dilakukan dengan mengerahkan drone tentara rezim atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan dengan dukungan Menteri Perang Yoav Gallant.
Setelah operasi pembunuhan ini, Gallant mengkonfirmasi pembunuhan pemuda Palestina dan mengumumkan, "Kami akan mengambil pendekatan agresif dan pencegahan, serta menggunakan semua alat yang tersedia, dan setiap warga Palestina harus membayar mahal,".
Ini adalah pembunuhan pertama yang dilakukan melalui udara di Tepi Barat sejak tahun 2005.
Sebelumnya, juru bicara tentara Zionis mengumumkan pembunuhan beberapa pejuang perlawanan di Jenin dengan drone.
Operasi Perlawanan di Tepi Barat Meluas, Rezim Zionis Khawatir
Sumber-sumber media melaporkan pada Rabu (21/6/2023) pagi bahwa pasukan perlawanan Palestina melakukan 70 operasi perlawanan terhadap militer rezim Zionis Israel di Tepi Barat dalam 24 jam terakhir.
Menurut laporan ini, pasukan perlawanan Palestina menghadapi pasukan Zionis dengan menembakkan peluru tajam dan melemparkan paket bahan peledak ke arah mereka di berbagai wilayah Tepi Barat dan al-Quds yang diduduki.
Sebelumnya, Channel 7 rezim Zionis melaporkan terjadinya 124 operasi penembakan terhadap Zionis di Tepi Barat dan al-Quds pendudukan selama sebulan terakhir (Mei).
Selama bulan April, menyusul bentrokan di Tepi Barat, tiga orang Zionis tewas dan 41 lainnya terluka. Insiden ini juga merenggut nyawa 11 warga Palestina.
Di antara operasi tersebut, dua operasi yang berlangsung pada hari Senin dan Selasa adalah yang paling sukses. Operasi perlawanan pada hari Senin dianggap sebagai titik balik perjuangan rakyat Palestina di Tepi Barat, dan ada kabar terjadinya perubahan fundamental dalam perjuangan di daerah ini.
Pada hari Senin, 19 Juni 2023, sebuah operasi dilakukan di dekat kamp pengungsi Palestina di Jenin. Pada hari Senin dini hari, kelompok perlawanan Palestina menyergap sebuah kendaraan lapis baja yang membawa tentara rezim Zionis di lingkungan Al Jabriyat di kota Jenin.
Penyergapan ini dimulai dengan ledakan bom rakitan, dan ketika pengangkut personel lapis baja rezim Zionis berhenti karena ledakan tersebut, pasukan perlawanan melepaskan tembakan ke arah pasukan Israel.
Pengangkut personel lapis baja rezim Zionis memasuki daerah itu untuk membantu tentara yang terjebak dalam penyergapan perlawanan, tetapi pada saat yang sama, enam pengangkut personel lapis baja rezim Zionis dihantam bom rakitan para pejuang Palestina. Pasukan Zionis yang tiba-tiba terkejut dengan kondisi ini, meminta bantuan dan menggunakan helikopter serbu Apache untuk membantu tentara yang terjebak dalam penyergapan perlawanan.
Dengan menonton video ledakan bom yang terjadi di jalur kendaraan lapis baja tentara Israel, terlihat bahwa untuk operasi ini, dua alat peledak digunakan secara bersamaan. Cara ini merupakan taktik efektif dalam operasi peledakan yang sebelumnya digunakan oleh Hizbullah dalam perang Juli 2006 melawan pasukan rezim Zionis.
Ciri khas dari operasi penyergapan ini adalah, tidak seperti operasi mati syahid yang berakhir dengan pelaksanaan operasi dan gugur, namun sebaliknya, setelah penyergapan, lalu dilakukan penyerangan kedua terhadap musuh. Artinya, perancang penyergapan ini bermaksud untuk mencapai tujuan baru dalam serangan keduanya.
Ketika tentara Zionis belum pulih dari kekalahan yang memalukan dalam operasi mendadak di Jenin, kini mereka harus menghadapi operasi bersenjata lainnya di utara Ramallah yang menarget milisi pemukim Zionis. Dalam operasi perlawanan ini, 4 milisi pemukim Zionis tewas dan 7 lainnya terluka. Dalam hal ini, ada tiga orang ikut serta dalam operasi itu, yang salah satunya adalah anggota Hamas.
Operasi pada Senin dan Selasa di Jenin dan utara Ramallah merupakan titik transisi dari operasi individu ke operasi kolektif di Tepi Barat. Perlawanan di Jalur Gaza beroperasi secara kolektif dan berkelompok, tetapi perlawanan di Tepi Barat adalah masih perorangan hingga terjadinya operasi di Jenin. Dengan demikian, operasi baru-baru ini adalah perpindahan dari situasi individu ke situasi kolektif, yang dianggap sebagai perubahan besar di Tepi Barat.
Berdasarkan perkembangan ini, dapat dikatakan bahwa Tepi Barat berjalan dengan cara yang sama seperti di Gaza, dan menurut rezim Zionis sendiri, jika mereka berhasil membuat roket, maka perimbangannya pasti akan berubah.
Taktik yang telah diadopsi militer Zionis dalam perang dengan pasukan perlawanan selama tiga dekade terakhir, dan pengiriman tentara untuk berpatroli di posisi perlawanan telah kehilangan keefektifannya hari ini. Setiap langkah yang salah dapat merenggut nyawa tentara Israel, dan ini adalah hal yang oleh pakar Zionis dan media Israel mengakuinya. Menurut pakar Zionis, gambaran peristiwa di Jenin benar-benar mengingatkan pada sabuk keamanan dan hari-hari menyakitkan di Lebanon selatan.
Menurut para pakar, penyatuan medan dan konflik di beberapa front, yang telah berubah menjadi mimpi buruk bagi rezim Zionis dalam beberapa tahun terakhir, kini sedang terjadi, dan jika Benjamin Netanyahu dan mitra koalisinya, termasuk Itamar Ben-Gvir, mengedepankan rencana untuk membagi Masjid al-Aqsa dari sisi waktu dan tempat, maka Israel akan menghadapi ruang lingkup yang lebih besar dari perlawanan, bahkan tindakan itu akan meningkatkan kemungkinan Gaza dan Hizbullah dan bahkan kelompok-kelompok lain memasuki pertempuran melawan rezim Zionis, sebab Masjid al-Aqsa dianggap sebagai garis merah untuk semua rakyat Palestina, Muslim dan Arab, terutama Kelompok-kelompok Perlawanan.