KTT Luar Biasa Pemimpin Negara-Negara OKI di Riyadh
Pemimpin negara-negara Muslim menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi yang juga hadir dalam KTT pada hari Sabtu (11/11/2023) itu menyampaikan 10 langkah cepat untuk mengambil keputusan tegas dalam rangka membantu rakyat Palestina.
Sayid Raisi dalam pertemuan bersama OKI dan Liga Arab yang membahas krisis di Jalur Gaza ini, menilai kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel dalam beberapa pekan terakhir membuat malu moral, hukum dan kemanusiaan.
Presiden Iran menekankan peran utama Amerika Serikat (AS) dalam kejahatan-kejahatan Israel, dan mengingatkan tanggung jawab negara-negara Arab, dan Muslim terkait masalah Palestina, dan masyarakat tertindas Gaza.
Sayid Raisi dalam pertemuan ini mengusulkan 10 prakarsa dan langkah cepat untuk mengambil keputusan tegas yang menguntungkan rakyat Palestina.
Langkah-langkah segera yang diusulkan Presiden Iran itu di antaranya adalah penghentian pembunuhan terhadap warga Gaza, pencabutan total blokade rezim Zioni terhadap Gaza, penarikan segera pasukan Israel dari Gaza, dan pemutusan segala bentuk hubungan asasi dan ekonomi dengan Israel oleh negara-negara Muslim.
Usulan lain Sayid Raisi adalah negara-negara Muslim harus mengumumkan militer rezim agresor dan penjajah ini sebagai sebuah organisasi teroris, dan sebuah pengadilan internasional juga harus dibentuk untuk mengejar dan menghukum para pemimpin aksi kejahatan yang dilakukan Israel dan AS di Gaza.
Bersamaan dengan itu, negara-negara Muslim harus membentuk sebuah dana khusus untuk merekonstruksi Gaza dan mengirim kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Selanjutnya, Presiden Iran mengusulkan untuk menetapkan hari kejahatan rezim Zionis dan pemboman Rumah Sakit al-Ahli al-Arab (al-Ma'madani) di Gaza, sebagai hari genosida dan kejahatan kemanusiaan.
Dan terakhir, Sayid Raisi mengusulkan bahwa jika kejahatan perang rezim Zionis dan kendali AS dalam perang tak seimbang ini berlanjut, maka negara-negara Muslim harus membantu rakyat Palestina dalam melawan para penjajah dengan mempersenjatainya. (RA)