Gencatan Senjata Berakhir, Zionis Memulai Serangan atas Gaza
Juru bicara rezim Zionis mengumumkan dimulainya serangan baru rezim ini di Jalur Gaza.
Rezim Zionis dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama 4 hari dengan mediasi Qatar, yang dimulai Jumat lalu setelah sekitar 50 hari perang dan diperpanjang dua kali yaitu dua hari dan satu hari.
Fokus utama perjanjian ini adalah pertukaran tahanan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Reporter Al-Mayadeen juga memberitakan tentang serangan artileri rezim Zionis di sebelah timur kota Rafah.
Dalam babak baru serangan udara rezim Zionis di berbagai wilayah Gaza, 6 orang gugur syahid dan puluhan lainnya luka-luka.
Juru bicara rezim Zionis menuduh perlawanan Palestina melanggar gencatan senjata tanpa menyebutkan pelanggaran gencatan senjata yang berulang kali dilakukan oleh rezim ini dan mengklaim bahwa Hamas melanggar gencatan senjata dengan menembakkan roket ke Wilayah Pendudukan.
Kantor Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis mengklaim bahwa gerakan Hamas tidak menjalankan tugasnya berdasarkan rencana untuk membebaskan perempuan tawanan rezim Zionis dan menembakkan roket ke Wilayah Pendudukan.
Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Herzi Halevi, hari Kamis (30/11/2023)n mengatakan bahwa rezim ini siap untuk melanjutkan perang di Gaza.
Menurutnya, Perang tidak akan segera berakhir.
Pejabat senior militer Israel ini lebih lanjut mengatakan bahwa militer Zionis bermaksud untuk memperluas persiapannya untuk memulai kembali perang dengan memanfaatkan masa gencatan senjata dan akan menggunakan setiap kesempatan untuk mengembalikan para tahanan Zionis dari Hamas.(sl)