Lagi, Netanyahu Mangkir dari Persidangan
Pengacara Netanyahu mengajukan surat baru ke kantor kejaksaan dan meminta penundaan persidangannya sampai perang berakhir.
Televisi Zionis saluran 13 hari Selasa (19/12/2023) mengumumkan bahwa sebuah surat yang dikirim ke kantor kejaksaan menunjukkan salah seorang pengacara Netanyahu meminta penundaan persidangan dan menolak kesaksian beberapa saksi.
Orang-orang di sekitar Netanyahu mengklaim bahwa para saksi ini berhubungan langsung dengan Netanyahu. Oleh karena itu, para pengacara perlu menyiapkan rancangan undang-undang pembelaan sehubungan dengan hal ini,sehingga memerlukan lebih banyak waktu.
Sementara itu, Kejaksaan Agung Rezim Zionis percaya bahwa menerima permintaan ini berarti menunda persidangan selama beberapa waktu mendatang.
Meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berkali-kali mengklaim selama beberapa tahun terakhir bahwa ia mampu menyelesaikan masalah selama persidangannya atas tuduhan pidana. Namun pada Selasa malam, Netanyahu mengumumkan melalui pengacaranya bahwa ia ingin mengabaikan beberapa dokumen asli di pengadilan itu sendiri.
Amit Hadad, pengacara Netanyahu, dalam suratnya kepada Kejaksaan Agung Rezim Zionis meminta penolakan keterangan beberapa saksi, karena menurutnya Perdana Menteri tidak bisa hadir di pengadilan untuk menanyai para saksi hingga perang berakhir.
Permintaan ini diajukan sementara para saksi termasuk saksi terpenting dalam kasus 1000 dan 2000, di antaranya adalah Menteri Kehakiman Yariv Levin, anggota Knesset Zeev Elkin, Shlomit Barnea, kuasa hukum penasihat Kantor Perdana Menteri, Tamir Pardo mantan kepala Mossad, Yuval Diskin selaku kepala Shabak, dan Tzivi Livni, mantan menteri rezim Zionis.(PH)