Jumlah Syuhada di Gaza Melampaui Angka 21.300 Orang
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Ashraf al-Qudra mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza telah mencapai 21.320 orang.
Menurut al-Qudra, jumlah korban terluka dalam serangan membabibuta militer rezim Zionis di Gaza telah mencapai 55.603 orang.
"Selama 24 jam terakhir, rezim penjajah telah melakukan 20 kejahatan, yang menyebabkan 210 warga Palestina gugur dan 360 lainnya terluka," kata jubir Kemenkes Palestina di Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (28/12/2023).
Merujuk pada serangan rezim Zionis terhadap fasilitas medis di Gaza, al-Qudra menuturkan, penjajah sengaja menyerang 104 ambulans dan 142 institusi medis di Gaza.
Menurutnya, rumah sakit al-Shifa harus diaktifkan dan dipulihkan kembali untuk menampung dan melayani ribuan korban terluka. Dia mengatakan, organisasi internasional harus berpartisipasi dalam pemulihan kembali Kompleks Medis al-Shifa.
Kantor Informasi Palestina di Gaza juga mengumumkan bahwa jumlah jurnalis yang gugur meningkat menjadi 105 orang sejak dimulainya agresi militer Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada saat yang sama, militer Israel mengakui bahwa 49 tentaranya terluka dalam pertempuran dengan para pejuang perlawanan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu, 921 tentara Israel juga terluka sejak awal serangan darat rezim ilegal ini di Gaza. Menurut pengakuan tentara Israel, dari total 921 tentara Israel, 206 tentara luka berat, 340 tentara luka sedang, dan 357 tentara lainnya luka ringan.
Militer rezim Zionis mengumumkan pada hari Kamis bahwa 3 tentara Israel tewas dalam beberapa jam terakhir.
Rezim Zionis berusaha menyembunyikan jumlah pasti dari tentara Israel yang tewas untuk menghindari tekanan publi dan politik Israel serta menutupi kegagalannya.
Jumlah pasti tentara Zionis yang terbunuh dan terluka oleh pejuang perlawanan di Gaza tentunya jauh melampaui statistik yang diumumkan Israel.
Agresi militer rezim Zionis ke Gaza menuai kecaman luas masyarakat dunia dan kawasan, namun sejauh ini organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, belum mampu menghentikan serangan Israel. (RA)