Mengapa Netanyahu dan Biden Bersitegang
(last modified Mon, 01 Jan 2024 14:41:33 GMT )
Jan 01, 2024 21:41 Asia/Jakarta
  • Biden dan Netanyahu
    Biden dan Netanyahu

Koran New York Times dalam laporannya mengutip petinggi Amerika dan Israel menyatakan, perundingan terbaru Presiden AS, Joe Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dibarengi dengan ketegangan verbal.

Meski Amerika Serikat mendukung penuh rezim Zionis dalam perang Gaza, tapi juga ada friksi antara keduanya. Friksi terpenting berkaitan dengan pengelolaan Gaza setelah berakhirnya perang. Amerika menenatang berlanjutnya pendudukan Gaza setelah berakhirnya serangan darat militer Israel, tapi kabinet Netanyahu menekankan pengaturan keamanan dengan kehadiran pasukan dan tentara di Gaza setelah berakhirnya perang.

Perbedaan penting lainnya adalah taktik perang rezim Zionis. Presiden AS Joe Biden telah memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel kehilangan dukungan internasional karena pemboman Gaza yang luar biasa dan bahwa Netanyahu harus mengubah pemerintahannya, yang didominasi oleh partai -partai kanan radikal, dan menghentikan pemboman membabi-buta yang berujung pada genosida serta memusatkan pemboman terhadap Hamas. Sementara itu, Netanyahu tanpa mengindahkan peringatan Gedung Putih, mengklaim kemajuan di Gaza hingga pemusnahan, serta menyatakan, perang ini akan berlangsung hingga berbulan-bulan.

Tentara dan perwira rezim Zionis

Poin ketiga adalah bahwa Joe Biden khawatir akan dampak perang Gaza dan dukungan penuh terhadap rezim Zionis di kancah politik Amerika. Pada akhir tahun 2024, yang dimulai hari ini, pemilihan presiden AS akan diadakan, dan kemungkinan besar Joe Biden harus bersaing lagi dengan Donald Trump, saingan Partai Republik dan mantan presiden AS. Joe Biden yakin perang Gaza akan mempengaruhi pemilu Amerika dan Netanyahu juga ingin Partai Republik mendapatkan kekuasaan. Oleh karena itu, meskipun pemerintahan Biden memberikan dukungan penuh kepada rezim Zionis dalam perang melawan Gaza, termasuk sejauh ini telah memveto beberapa resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dengan mengulangi narasi Israel, namun presiden Amerika tidak mempercayai perdana menteri Israel.

Poin keempat adalah Biden dan kabinetnya meyakini bahwa sejauh ini perang Gaza dan taktik perang Israel telah merugikan mereka karena telah berujung pada terbentuknya protes global terhadap Amerika Serikat akibat dukungan penuh dan tanpa syaratnya terhadap Tel Aviv. Faktanya, dukungan penuh Amerika Serikat terhadap rezim Zionis dalam perang melawan Gaza menyebabkan pemerintah Amerika terdiskreditkan dan didiskreditkan oleh opini publik dunia. Di satu sisi, pemerintah Amerika mendukung genosida rakyat Gaza yang dilakukan penjajah Zionis, dan di sisi lain, mengklaim mendukung hak asasi manusia. Perang di Gaza telah mengalihkan kendali Amerika pada opini publik dunia dan hal ini menimbulkan ketidakpuasan Joe Biden dan pemerintahannya. (MF)

 

Tags