Ketegangan Perdagangan Cina-AS Terus Berlanjut

Pars Today - Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat, tim ekonomi dan perdagangan dari kedua negara memulai perundingan di ibu kota Malaysia pada hari Sabtu (25/10/2025).

Ancaman tarif baru Trump, perundingan diplomatik AS-Cuba di Kuala Lumpur, kemungkinan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping, laporan Bloomberg tentang perang dagang, dan dimulainya investigasi AS terhadap kepatuhan Cina terhadap perjanjian 2020 adalah berita terpenting tentang perang dagang Cina-AS yang dapat dibaca dalam paket berita ini dari Pars Today:

Ancaman tarif baru Trump

Presiden AS mengumumkan bahwa tarif baru 100% akan dikenakan pada barang-barang Cina mulai 1 November. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas pembatasan ekspor mineral tanah jarang oleh Cina.

Perundingan diplomatik di Kuala Lumpur

Li Chenggang, perwakilan Tiongkok dalam perundingan perdagangan internasional dan Wakil Menteri Perdagangan, bersama Wakil Perdana Menteri Cina He Lifeng, tiba di Kuala Lumpur pada hari Sabtu untuk berpartisipasi dalam perundingan perdagangan Cina-AS. Pertemuan itu diadakan dalam upaya untuk meredakan ketegangan semaksimal mungkin sebelum pertemuan mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.

AS: Perundingan berjalan produktif

Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa hari pertama perundingan perdagangan antara Washington dan Beijing, yang berlangsung di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, berlangsung produktif dan perundingan diperkirakan akan berlanjut.

"Perundingan berakhir hari ini. Perundingan tersebut sangat produktif dan kami perkirakan akan dilanjutkan besok pagi," kata seorang juru bicara Departemen Keuangan AS.

Kemungkinan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping

Menurut Deutsche Welle, Trump berencana bertemu dengan Presiden Cina di Korea Selatan. Ia mengatakan bahwa jika tidak tercapai kesepakatan, tarif baru akan berlaku pada 1 November.

Bloomberg: Perang dagang AS gagal

Bloomberg menulis dalam sebuah laporan yang merujuk pada kelanjutan perang dagang AS melawan Cina: Ekspor harian Cina sebesar $1 miliar ke AS menunjukkan bahwa kebijakan anti-Cina Trump sejauh ini tidak berhasil dan bahwa Trump telah gagal dalam perang dagangnya melawan Beijing.

Tarif Trump telah meningkatkan biaya impor bahan baku dan suku cadang di AS dan memberikan tekanan ekonomi yang lebih besar kepada produsen Amerika. Perang tarif juga telah meningkatkan inflasi di negara ini dan membanjiri pasar dengan barang-barang Cina, yang memicu ketegangan global. Namun, Trump terus bersikeras melanjutkan perang tarif ini.

AS memulai penyelidikan atas kepatuhan Cina terhadap perjanjian 2020

Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan tarif baru atas kegagalan Cina dalam mematuhi perjanjian perdagangan Fase 1 yang ditandatangani dengan Donald Trump pada tahun 2020 untuk mengakhiri perang dagang antara Washington dan Beijing selama masa jabatan pertamanya.

Cina menyatakan dengan tegas menentang apa yang disebutnya tuduhan palsu Washington dan langkah-langkah investigasi terkait, serta menuduh AS meningkatkan tekanan ekonomi dan bentuk-bentuk tekanan lainnya terhadap Cina.(sl)