Perkuat Hubungan dengan Iran dan Sia-Sia Berdiplomasi dengan Zionis
-
Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam
Pars Today - Menanggapi perkembangan regional dan agresi rezim Zionis yang terus berlanjut, Perdana Menteri Lebanon mengambil sikap yang jelas dan realistis dalam sebuah wawancara dan mengatakan, "Diplomasi dengan rezim Israel tidak ada gunanya dan Lebanon harus fokus pada hubungan terbaik dengan Republik Islam Iran."
Menurut laporan Pars Today, dalam sebuah wawancara hari dengan Jaringan Al-Mayadeen, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam menekankan bahwa diplomasi dengan rezim Israel dan hubungan dekat antara Lebanon dan Republik Islam Iran tidak membuahkan hasil, dan bahwa rezim Israel belum mematuhi perjanjian internasional, termasuk Resolusi 1701, dan bahwa meskipun Lebanon belum mengambil tindakan militer apa pun, rezim Zionis terus melanjutkan agresinya.
Perdana Menteri Lebanon juga mengakui bahwa pembukaan jalur diplomatik dalam hal ini tidak membuahkan hasil dan hanya mobilisasi kekuatan regional dan internasional yang dapat memaksa rezim Israel untuk mundur.
Nawaf Salam melanjutkan dengan menyatakan bahwa hubungan dengan Iran, sebagai kekuatan regional yang berpengaruh, memiliki tempat khusus dalam kebijakan luar negeri Lebanon, dan menyerukan penguatan hubungan ini berdasarkan rasa saling menghormati.
Ia mengatakan, "Pendekatan ini tidak hanya dapat memperkuat Poros Perlawanan terhadap Israel, tetapi juga menyediakan platform bagi kerja sama ekonomi, keamanan, dan politik."
Perdana Menteri Lebanon menyoroti peran gerakan Hizbullah dalam membebaskan Lebanon selatan dan mengakui bahwa tanpa pengorbanan perlawanan, mundurnya rezim Israel pada tahun 2000 tidak akan mungkin terjadi.
Di akhir ucapannya, Perdana Menteri Lebanon menguraikan arah perlawanan diplomatik Lebanon dengan menekankan persatuan internal, kehadiran aktif dalam kerangka internasional, dan memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat, terutama Iran, sebuah jalur yang hanya akan efektif melawan pendudukan dengan persatuan regional dan pemanfaatan kapasitas diplomatik.(sl)