Saudi: Negara Palestina Tak Berdiri, Tak Ada Normalisasi dengan Israel
(last modified Wed, 07 Feb 2024 09:36:00 GMT )
Feb 07, 2024 16:36 Asia/Jakarta
  • bendera Arab Saudi
    bendera Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, menanggapi statemen Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan menekankan pendirian negara Palestina, dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, sebagai syarat normalisasi dengan Israel.

Kemlu Saudi, Rabu (7/2/2024) menjelaskan sikap permanennya terkait hubungan diplomatik negara itu dengan Israel, dalam kunjungan terbaru Menlu AS Antony Blinken, ke Riyadh.
 
"Di tengah perbedaan pendapat Saudi dan AS, terkait mekanisme perdamaian Arab-Israel, dan dengan memperhatikan statemen Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, tentang masalah ini, kami menegaskan bahwa sikap Kerajaan Saudi soal Palestina, dan pentingnya saudara-saudara kami rakyat Palestina, untuk mendapatkan hak legalnya, tetap sama, dan tidak akan berubah," kata Kemlu Saudi.
 
Menlu AS, dalam jumpa persnya di Doha, hari Selasa mengatakan, Saudi masih sangat berminat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, tapi dengan syarat diakhirinya perang Gaza, dan diciptakannya mekanisme yang jelas untuk mendirikan negara Palestina.
 
Kemlu Saudi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan sikap tegas Riyadh, kepada pemerintah AS, bahwa selama negara Palestina di perbatasan tahun 1967, dengan ibu kota Al Quds Timur, belum berdiri, dan selama agresi Israel ke Gaza, belum dihentikan, serta seluruh pasukan Israel, belum ditarik dari Gaza, maka hubungan diplomatik dengan Israel, tidak akan terjalin.
 
Pada saat yang sama, Saudi, meminta masyarakat internasional terutama negara-negara Dewan Keamanan PBB, yang masih belum mengakui secara resmi negara Palestina, untuk segera mengakuinya. (HS)