May 23, 2024 12:47 Asia/Jakarta
  • Kelompok-kelompok perlawanan Palestina
    Kelompok-kelompok perlawanan Palestina

Mereaksi kesiapan negara-negara Eropa untuk mengakui kemerdekaan negara Palestina, kelompok-kelompok perlawanan menganggapnya sebagai perubahan besar dalam sikap negara-negara di dunia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, serta Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengumumkan akan mengakui negara Palestina selama 28 bulan.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan pada hari Rabu (22/5) bahwa Madrid akan mengakui negara Palestina pada 28 Mei.

Menurut laporan IRNA pada hari Kamis (23/5), kelompok-kelompok perlawanan mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan negara-negara Eropa ini adalah hasil dari kegigihan rakyat Palestina dan keberanian mereka dalam mempertahankan hak dan komitmen mereka terhadap tanah mereka.

Dalam pernyataannya, kelompok perlawanan meminta para kepala negara, pemerintahan, dan organisasi internasional untuk mendukung nilai-nilai keadilan dan meninggalkan kebijakan standar ganda terhadap rakyat Palestina yang memperjuangkan hak dan kebebasan tanah mereka.

Upaya negara-negara Eropa untuk mengakui Palestina dilakukan bersamaan dengan meningkatnya jumlah korban syahid dan luka di Jalur Gaza akibat serangan brutal rezim Zionis.

Pada saat yang sama, negara-negara di dunia menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza dan mencari solusi jangka panjang bagi perdamaian di Jalur Gaza.

Rezim Israel telah kalah dalam perang ini terlepas dari keuntungan apapun di masa depan, dan bahkan belum mampu membuat kelompok perlawanan menyerah di wilayah kecil yang telah dikepung selama bertahun-tahun, dan Israel juga telah kehilangan dukungan dari opini publik dunia untuk melakukan kejahatan nyata di Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan di Jalur Gaza bahwa sejak awal badai Al-Aqsa, 7 Oktober 2023, jumlah syuhada di jalur ini mencapai 35.647 orang dan jumlah korban luka mencapai 79.852 orang.(sl)

Tags