Israel, Pengaruh Lobi di Amerika dan Perang Peradaban-Agama di Asia Barat
(last modified Thu, 25 Jul 2024 05:23:59 GMT )
Jul 25, 2024 12:23 Asia/Jakarta
  • Israel, Pengaruh Lobi di Amerika dan Perang Peradaban-Agama di Asia Barat

Rezim Zionis selama puluhan tahun berusaha memperluas dominasinya di wilayah Palestina dan merebutnya dengan cara menindas dan membunuh orang-orang Palestina, dan terus membangun permukiman ilegal dengan dukungan Amerika dan lobi Zionis di Amerika Serikat.

Tehran, Parstoday- Pengaruh langsung dan tidak langsung lobi-lobi Zionis terhadap penentuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat merupakan posisi yang tidak dapat disangkal. Lobi-lobi ini bukanlah perkumpulan rahasia bawah tanah, tapi kelompok berpengaruh, atau organisasi dengan kepemimpinan yang jelas. Lobi Israel terdiri dari sejumlah besar individu dan organisasi yang secara aktif berusaha mengarahkan kebijakan luar negeri AS demi kepentingan Israel.

Dua lobi yang lebih besar

Banyak lobi Zionis yang efektif dalam politik Amerika, dan yang paling penting adalah AIPAC dan J Street. AIPAC menghabiskan banyak uang untuk menarik kandidat pemilu ke pihaknya dan mendukung presiden dan orang-orang yang condong ke arah Israel, dan pengeluaran ini memiliki manfaat yang berkali-kali lipat.

Menurut laporan dari Al Jazeera, untuk setiap dolar yang dikeluarkan lobi Israel guna mempengaruhi pemilu Amerika, rezim Zionis menerima bantuan sebesar $50 untuk pembangunan dan mempersenjatai permukiman Zionis di Israel dari Amerika Serikat.

J Street, lobi terkenal lainnya yang berafiliasi dengan rezim Israel, menekankan nilai-nilai demokrasi dan bertujuan untuk menampilkan wajah berbeda rezim apartheid Israel di kalangan negarawan Amerika.

Prinsip pertama kelompok ini adalah dukungan tegas terhadap pemerintah Israel dan Zionis. Pada prinsip berikutnya, kelompok ini berusaha mendapatkan kepercayaan dari kelompok demokrasi Amerika dan aktivis hak asasi manusia dengan menggunakan literatur yang kritis dan revisionis.

Pemilu Amerika dan perang Gaza

Di tengah perang yang meletus di Gaza dengan korban jiwa sedikitnya 39.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 90.000 lainnya, suasana pemilu Amerika semakin panas dari hari ke hari. Meskipun Amerika telah menderita banyak masalah dalam negeri seperti resesi ekonomi, masalah lingkungan hidup dan masalah sosial pada tahun-tahun ini, partai-partai di negara ini selalu sepakat dalam mendukung Israel, dan isu seputar Israel-Palestina telah menjadi masalah besar dan fokus perhatian Partai Republik dan Demokrat pada pemilu 2024.

Hal ini tentu saja merupakan bagian dari pengaruh besar rezim Zionis di nasa masa Perang Dingin maupun era saat ini,yang telah mampu menentukan peran strategis bagi dirinya dalam politik luar negeri Amerika dan menjadi wadah untuk menarik perhatian. Dukungan dan modal politik, ekonomi, militer dan teknologi Amerika.

Perang peradaban dan perang apokaliptik

Tampaknya, bagi politisi Amerika, Israel adalah titik paling "timur" dalam peradaban Barat, yang mempunyai tugas melindungi kepentingan strategis Washington dan mencegah kemajuan "oriental" melampaui perbatasan timur Mediterania.

Dalam pandangan seperti itu, Baitul-Maqdis adalah benteng pertama Barat melawan peradaban Islam, Hindu, dan Konghucu, dan kelangsungan hidupnya harus dijamin dengan cara apa pun. Mungkin karena itulah, Presiden Amerika Joe Biden dalam pertemuannya dengan Presiden Zionis Isaac Herzog dengan yakin mengatakan bahwa jika Israel tidak ada, kitalah yang akan menciptakannya.

Menurut para pakar politik, pentingnya Israel bagi Amerika bukan hanya keamanan ekonomi dan politik. Pentingnya Israel bagi Amerika adalah soal keyakinan, agama, keimanan dan agama.

Di Amerika, terdapat sekitar 70 hingga 80 juta umat Kristiani yang percaya bahwa Yesus Kristus akan muncul ketika serangkaian peristiwa terjadi di Asia Barat melalui Zionis. Orang-orang ini sebenarnya adalah orang-orang yang dikenal sebagai “penginjil”.

Mereka percaya bahwa perang besar akan terjadi antara orang-orang Yahudi dan tetangga Arab dan Muslim mereka. Dalam perang ini, Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu akan dihancurkan, dan Kuil Sulaiman akan dibangun di tempat yang sama, dan perang apokaliptik akan terjadi dan Yesus Kristus akan muncul. Sebuah keyakinan yang dari satu sudut pandang menyebabkan pendudukan Palestina oleh Zionis.

Bertindak kolonialisme, pembentukan rezim dan tantangan dengan Iran di Asia Barat

Akhirnya, rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan pengaruh bapak pelobi baru di Barat dan rancangan kolonialisme Inggris melalui imigrasi orang-orang Yahudi dan Zionis dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan demi genosida rakyat Palestina dan pendudukan seluruh tanah mereka.

Sementara itu, sejumlah negara, dipimpin oleh Republik Islam Iran, merupakan pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya warga Yahudi ke negara asalnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan menganalisis dengan tepat akar-akar dan aktor-aktor ini dalam analisis sebenarnya dari perang 7 Oktober.(PH)