Perkembangan Terbaru Politik dan Keamanan Irak
(last modified Fri, 05 Aug 2016 11:23:56 GMT )
Aug 05, 2016 18:23 Asia/Jakarta
  • Perkembangan Terbaru Politik dan Keamanan Irak

Dewan Tinggi Pengadilan Irak, Kamis (4/8) petang setelah mendengarkan keterangan yang disampaikan Menteri Pertahanan Irak terkait tuduhan atas beberapa pejabat negara itu, Selasa lalu dalam sidang interpelasi Parlemen, akhirnya mengeluarkan putusan cekal kepada Salim Al Jabouri, Ketua Parlemen dan enam pejabat lainnya.

Dewan Tinggi Pengadilan Irak juga mengumumkan sudah melakukan penyelidikan terhadap beberapa pejabat yang aktif dan tidak aktif yang disebut Khaled Al Obeidi, Menteri Pertahanan Irak dalam sidang parlemen negara itu.

Haider Al Abadi, Perdana Menteri Irak, Kamis (4/8) dalam sidang kabinet menekankan urgensi dimulainya penyelidikan terkait masalah-masalah yang disampaikan dalam sidang interpelasi parlemen Irak terhadap Khaled Al Obeidi, Menhan negara itu.

PM Irak mengatakan, pemanggilan sejumlah menteri kabinet oleh Parlemen Irak tidak boleh atas dasar kepentingan politik dan partai, tapi harus berlandaskan undang-undang.

Al Abadi juga menerangkan  bahwa pemerintah Baghdad tidak berusaha menghambat hak pengawasan Parlemen negara ini,dan ia meminta seluruh jajaran kabinetnya untuk menahan semua tekanan politik dan mengungkap hal-hal semacam itu.

Sementara itu, Ammar Hakim, Ketua Majelis Tinggi Islam Irak, Kamis (4/8) dalam pertemuan dengan Osama Al Nujaifi, Ketua Aliansi Mutahidun menganggap partisipasi pasukan sukarelawan rakyat dalam operasi pembebasan kota Mosul, sebagai hal yang darurat.

Ammar Hakim mendesak dukungan internasional dan regional terhadap Irak untuk menumpas kelompok teroris Daesh dan perang yang dilancarkan militer dan pasukan rakyat Irak melawan para teroris.

Pada saat yang sama, kelompok teroris Daesh, Kamis (4/8) petang di wilayah Huwaija, Kirkuk, Utara Irak mengeksekusi mati 12 warga negara itu.

Daesh menghukum mati ke-12 orang itu karena berusaha membawa keluarga mereka keluar dari Huwaija. Kelompok teroris itu juga mencegah 3000 warga lainnya yang berusaha keluar dari wilayah tersebut.

Komando operasi bersama Irak, Jumat (5/8) mengumumkan, dinas intelijen Irak berhasil mengungkap dan menggagalkan rencana besar Daesh untuk melancarkan serangan luas ke Baghdad dan beberapa provinsi di Selatan Irak.

Menurut Komando operasi bersama militer Irak, Abu Bakr Al Baghdadi, Pemimpin Daesh secara langsung mengawasi proses merancang serangan luas ke beberapa provinsi di Selatan Irak yang rencananya akan dilakukan dengan menggunakan sejumlah kendaraan yang sudah dipasangi bom.

Di sisi lain, dalam operasi militer Irak di kota Al Ramadi dan Fallujah, Barat negara itu, puluhan teroris tewas.

Serangan militer Irak terhadap beberapa markas teroris Daesh di Selatan Provinsi Ninawa, berhasil menewaskan sejumlah anasir teroris kelompok itu. (HS)

Tags