Analis politik Arab: Penargetan Rumah Sakit di Gaza, Simbol Kebiadaban Zionis
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177408-analis_politik_arab_penargetan_rumah_sakit_di_gaza_simbol_kebiadaban_zionis
Pars Today – Seorang analis politik Palestina seraya mengisyaratkan kondisi mengerikan dan rumit rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, menilai penargetan sektor medis dan pengobatan indikasi brutalitas rezim penjajah Zionis.
(last modified 2025-09-26T15:04:21+00:00 )
Sep 26, 2025 22:00 Asia/Jakarta
  • Analis politik Arab: Penargetan Rumah Sakit di Gaza, Simbol Kebiadaban Zionis

Pars Today – Seorang analis politik Palestina seraya mengisyaratkan kondisi mengerikan dan rumit rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, menilai penargetan sektor medis dan pengobatan indikasi brutalitas rezim penjajah Zionis.

Amjad Bahskar, analis politik dan hubungan internasional Palestina mengatakan bahwa gambar-gambar yang dikirim dari dalam rumah sakit-rumah sakit di Gaza menunjukkan puncak tragedi kemanusiaan yang dicatat oleh kabinet ekstrem Zionis, rezim ini dengan menarget pusat pengobatan telah mencegah warga Gaza mendapat hak paling mendasar mereka.

 

Seperti dilaporkan Pars Today, Bashkar menegaskan: Menurut ilmu politik, penargetan sektor kesehatan dan medis seperti ini bukan kebetulan, tapi sebuah kebijakan yang dimaksudkan untuk meruntuhkan masyarakat dan mengubah rumah sakit serta anak-anak menjadi alat tekanan terhadap muqawama.

 

Pengamat Arab ini menjelaskan: Apa yang terjadi bukan sekadar pelanggaran hukum internasional, tetapi genosida skala penuh, dan situasi ini menghadirkan ujian moral dan politik yang nyata bagi masyarakat internasional: apakah akan mempertahankan prinsip-prinsip yang telah dianutnya selama beberapa dekade atau berpartisipasi dalam hukuman kolektif yang mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia.

 

Amjad Bashkar juga menambahkan bahwa sektor kesehatan di Gaza telah runtuh total dan sebagian besar rumah sakit di Jalur Gaza telah ditutup seluruhnya atau sebagian akibat serangan langsung oleh rezim Israel, kekurangan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik, dan kekurangan obat-obatan serta peralatan medis.

 

Sehubungan dengan hal ini, dan menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, rumah sakit di Jalur Gaza tidak mampu menampung banyaknya korban luka dan sakit, terutama karena mereka mengalami kekurangan peralatan medis dan obat-obatan yang parah.

 

Organisasi-organisasi internasional, yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza. Mereka menyatakan bahwa sektor kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran total, dan bahwa serangan berkelanjutan rezim Zionis terhadap pusat-pusat medis serta penghentian bantuan akan menggandakan jumlah korban dan membuat penyelamatan nyawa menjadi mustahil. Dalam situasi ini, rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi mereka yang terluka, justru menjadi tempat yang menunjukkan betapa parahnya tragedi dan penderitaan penduduk Gaza yang dikepung dan ditembaki.

 

Profesor ilmu politik Amjad Bashkar sebelumnya telah menekankan besarnya tekanan global terhadap Tel Aviv, dengan mengatakan bahwa penjajah saat ini menguasai lebih dari 60 persen wilayah Tepi Barat dan mengendalikan perbatasan, penyeberangan, serta wilayah udara.

 

Menurut Bashkar, pemukiman Zionis yang luas sedang dibangun di tanah yang dialokasikan untuk negara Palestina, dan kondisi seperti itu menimbulkan pertanyaan apakah Palestina dapat menjadi negara yang layak huni atau apakah pengakuannya oleh negara lain harus dianggap hanya tindakan simbolis tanpa hasil nyata. (MF)