Netanyahu Berpidato di PBB, Jadi Arena Isolasi Israel
Puluhan diplomat meninggalkan aula sidang umum PBB di saat Netanyahu menyampaikan pidatonya.
Tehran, Pars Today- Tindakan para diplomat tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Netanyahu dan perang serta genosida di Gaza yang hampir memasuki tahun ketiga.
Saluran televisi Israel kanal 12 menyoroti keluarnya para diplomat dari aula pidato bersamaan dengan dimulainya pidato Netanyahu, dan menyebutnya sebagai tanda jelas pandangan dunia terhadap Israel dan menyatakan, “Keluarnya puluhan orang dari aula pidato Netanyahu berarti dunia meludah di wajah kita.”
Menurut saluran Zionis tersebut, saat Netanyahu berpidato, aula hampir kosong dan delegasi Israel, untuk menutupi situasi ini, berdiri dan mulai bertepuk tangan. Beberapa media Israel juga, sambil mengkritik kinerja Netanyahu, menggambarkan pidatonya di PBB sebagai lemah dan disertai kepanikan.
Seorang reporter saluran televisi Israel menggambarkan situasi ini dengan mengatakan,“Ketika para diplomat segera meninggalkan aula setelah pidato Netanyahu dimulai, itu bukan berarti meludah di wajah Netanyahu, tetapi di wajah Israel.”
Al Jazeera juga dalam sebuah artikel berjudul “Pidato Netanyahu untuk aula yang hampir kosong,” menulis, pidato Netanyahu pada hari Jumat, yang berada di bawah penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional, di PBB, mendapat kritik dari media Israel. Menurut laporan saluran ini, bersamaan dengan pidato Netanyahu, keluarga beberapa tawanan Israel melakukan demonstrasi di depan PBB.
Pada saat yang sama, di dekat lokasi tersebut, sebuah demonstrasi mendukung Palestina digelar, di mana para demonstran dengan membawa bendera Palestina menyatakan penentangan mereka terhadap perang dan genosida Israel di Gaza serta menuntut diakhirinya perang ini.
Harian Al-Quds Al-Arabi juga menulis, oposisi Israel dengan keras mengkritik pidato Netanyahu di Majelis Umum PBB, menyebutnya penuh dengan kebohongan usang yang memperburuk kondisi Israel; pernyataan yang menurut mereka hanyalah perkataan seorang ketua partai, bukan perdana menteri.
Sementara itu, surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth mengakui bahwa keluarnya para pemimpin negara dari aula Majelis Umum PBB pada saat pidato Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis, dimulai, secara paling jelas menunjukkan sejauh mana rezim ini saat ini ditolak oleh dunia.
Jumat malam, bersamaan dengan dimulainya pidato Benjamin Netanyahu, para pemimpin dan kepala negara dunia mencemooh Netanyahu dan pidatonya di menit-menit awal dimulai dengan keributan keras dari para hadirin.
Saat pidato Netanyahu dimulai, sebagian pemimpin dan kepala negara dunia meninggalkan aula Majelis Umum PBB.
Barak Ravid, jurnalis Zionis dari situs web Axios, dengan mempublikasikan gambar keluarnya para pemimpin dan kepala negara dunia ketika pidato Benjamin Netanyahu dimulai, menyatakan bahwa aula Majelis Umum PBB saat ini kosong.(PH)