Bagaimana Monopoli Media Israel Gagal dalam Perang Gaza?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177766-bagaimana_monopoli_media_israel_gagal_dalam_perang_gaza
Pars Today – Salah satu dampak penting kejahatan rezim Zionis di kawasan dan khususnya genosida terhadap Gaza adalah monopoli media rezim Zionis gagal.
(last modified 2025-10-04T10:40:43+00:00 )
Okt 04, 2025 17:39 Asia/Jakarta
  • Bocah Palestina
    Bocah Palestina

Pars Today – Salah satu dampak penting kejahatan rezim Zionis di kawasan dan khususnya genosida terhadap Gaza adalah monopoli media rezim Zionis gagal.

Rezim penjajah al-Quds melakukan bayak upaya untuk menyembunyikan berbagai kejahatannya terhadap rakyat Gaza dari pandangan masyarakat dan oponi publik dunia. Sekaitan dengan ini, media-media yang berafiliasi dengan rezim ini, dan juga media-media Barat yang mendukungnya, menolak untuk meliput kejahatan-kejahatan rezim Zionis dalam dua tahun lalu. Meski demikian, opini publik dunia dimobilisasi menentang rezim Zionis. Pertanyaan penting adalah bagaimana monopoli media-media Zionis dalam transformasi Palestina musnah?

 

Poin pertama dalam menjawab pertanyaan ini adalah bahwa kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza, yang telah menyebabkan genosida dan bahkan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, telah menyebabkan terbentuknya konvoi kebebasan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Rezim Zionis sejauh ini telah mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dari konvoi-konvoi ini ke Jalur Gaza. Kejahatan rezim Zionis ini telah tercermin secara luas dalam opini publik global.

 

Dalam kasus terbaru, rezim Zionis yang tidak memperhatikan hukum dan norma internasional apa pun dengan dukungan penuh Amerika Serikat dan Barat, pekan lalu melanggar konvoi internasional "Sumud", yang bergerak menuju Gaza untuk menyelamatkan warga sipil yang tak berdaya di Jalur Gaza dari pengepungan brutal rezim tersebut. Serangan terhadap konvoi kebebasan, yang anggotanya merupakan warga negara dari berbagai negara, telah menarik perhatian negara-negara di satu sisi, dan juga telah menyebabkan refleksi hal tersebut melalui anggota konvoi dan kekalahan narasi media rezim Zionis.

 

Poin lainnya adalah bahwa akibat serangan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza, jurnalis dan awak media juga telah diserang. Sejauh ini, 254 awak media telah gugur sebagai akibat kejahatan rezim Zionis di Gaza. Kejahatan ini telah mendorong media untuk meliput perkembangan terkait Gaza, terutama genosida di jalur ini, dan pada saat yang sama, informasi yang disiarkan melalui media ini telah dipublikasikan ulang oleh jaringan virtual serta beberapa media independen lainnya dan media yang tidak berafiliasi dengan atau mendukung rezim Zionis. Dengan kata lain, sebuah front media yang luas telah dibentuk untuk melawan rezim Zionis.

 

Masalah lainnya adalah beberapa lembaga independen, seperti beberapa badan PBB dan lembaga swadaya masyarakat, telah menyusun laporan terdokumentasi tentang kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap rakyat Gaza. Publikasi laporan-laporan ini dan pernyataan keprihatinan yang berulang tentang bencana kemanusiaan tersebut menyebabkan kegagalan penyensoran media oleh rezim Zionis dan para pendukungnya. Di saat yang sama, sejumlah besar pakar, termasuk pakar PBB, telah menggambarkan apa yang dilakukan oleh rezim Zionis di Gaza sebagai genosida.

 

Pukulan terakhir terhadap monopoli media Israel juga dilayangkan oleh opini publik di seluruh dunia. Opini publik global memanfaatkan berbagai bentuk dan kesempatan untuk mengekspresikan rasa muak mereka terhadap rezim Zionis dan mengutuk kejahatannya terhadap rakyat Gaza. Demonstrasi jalanan besar-besaran, reaksi penonton di stadion berbagai kompetisi olahraga, serta pernyataan para kepala negara pada sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Aksi  walkout sejumlah besar pemimpin saat pidato Netanyahu juga melengkapi kekalahan monopoli media rezim Zionis, sehingga rezim ini terisolasi di dunia hingga tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. (MF)