Apa reaksi Pakistan terhadap Penerimaan Hamas atas Rencana Trump?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177892-apa_reaksi_pakistan_terhadap_penerimaan_hamas_atas_rencana_trump
Pars Today – Pemerintah Pakistan dalam reaksinya atas jawaban Hamas terhadap rencana presiden AS terkait Gaza, seraya menekankan dukungan mendasarnya terhadap cita-cita Palestina, menuntut dihentikannya segera serangan rezim Zionis.
(last modified 2025-10-06T13:03:39+00:00 )
Okt 06, 2025 20:01 Asia/Jakarta
  • Apa reaksi Pakistan terhadap Penerimaan Hamas atas Rencana Trump?

Pars Today – Pemerintah Pakistan dalam reaksinya atas jawaban Hamas terhadap rencana presiden AS terkait Gaza, seraya menekankan dukungan mendasarnya terhadap cita-cita Palestina, menuntut dihentikannya segera serangan rezim Zionis.

Seperti dilaporkan Pars Today, Departemen Luar Negeri Pakistan, Sabtu (4/10/2025) seraya merilis statemen menyatakan bahwa Islamabad menyambut respons Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) terhadap rencana yang diumumkan oleh Donald Trump, presiden AS. Dalam statemen ini disebutkan: Ini adalah kesempatan penting untuk mengamankan gencatan senjata segera, mengakhiri pertumpahan darah warga Palestina tak berdosa di Gaza, membebaskan tahanan Israel dan Palestina, memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan membuka jalan bagi proses politik yang kredibel menuju perdamaian abadi. Pemerintah Pakistan menekankan bahwa rezim Israel harus segera menghentikan serangannya.

 

Kementerian Luar Negeri menyampaikan harapan bahwa hal ini akan mengarah pada gencatan senjata yang langgeng dan perdamaian yang adil, komprehensif, dan lestari. Pakistan akan terus terlibat secara konstruktif dan bermakna dalam proses ini. Pakistan menegaskan kembali dukungan prinsipnya terhadap perjuangan Palestina dan memiliki solidaritas penuh dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka yang adil untuk menjalankan hak asasi mereka yang tak dapat dicabut atas penentuan nasib sendiri, yang mengarah pada pembentukan Negara Palestina yang merdeka, stabil, dan berkelanjutan berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sesuai dengan legitimasi internasional dan resolusi PBB yang relevan.

 

Menanggapi usulan gencatan senjata Trump, Hamas menyetujui penghentian permusuhan sepenuhnya, pertukaran tahanan, dan pemerintahan independen Gaza, serta menyerukan agar masa depan Gaza dipertimbangkan dalam konteks kepentingan nasional Palestina. Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan: "Berdasarkan pernyataan yang baru saja dikeluarkan Hamas, saya yakin mereka siap untuk perdamaian langgeng. Israel harus segera menghentikan pembomannya di Gaza agar kami dapat membebaskan para sandera dengan cepat dan aman!"

 

Sikap Pakistan terhadap perang Gaza selalu didasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan, dukungan terhadap hak-hak Palestina, dan penentangan terhadap agresi Israel. Dalam perang Gaza baru-baru ini, pemerintah Pakistan telah berulang kali menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas eskalasi kekerasan, jatuhnya korban sipil, hancurnya infrastruktur vital, dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Pakistan telah mengutuk serangan Israel terhadap permukiman, rumah sakit, dan sekolah dalam pernyataan resminya, menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

 

Pakistan juga telah mendukung upaya diplomatik untuk mengakhiri perang dan menyambut baik usulan gencatan senjata. Dalam hal ini, Islamabad menyambut baik diterimanya usulan Donald Trump oleh Hamas, menganggapnya sebagai kesempatan penting untuk menghentikan pertumpahan darah, membebaskan tahanan, dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Sikap ini mencerminkan kesediaan Pakistan untuk mendukung setiap inisiatif politik yang dapat meringankan penderitaan rakyat Palestina.

 

Di tingkat internasional, Pakistan telah bekerja sama dengan negara-negara dan organisasi Islam seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel dan menuntut pertanggungjawabannya atas kejahatan perang. Para pejabat Pakistan juga telah menekankan perlunya persatuan di dunia Muslim untuk mendukung Palestina dalam pertemuan bilateral dan multilateral dengan para pemimpin negara-negara Islam.

 

Dari perspektif prinsip, Pakistan selalu menekankan hak Palestina untuk mendirikan negara merdeka berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan al-Quds sebagai ibu kotanya. Islamabad percaya bahwa pembentukan negara Palestina yang merdeka harus dicapai melalui negosiasi yang konstruktif dan sesuai dengan hak-hak sah rakyat Palestina.

 

Di dalam negeri, rakyat Pakistan dengan menggelar aksi protes, pawai dan pengiriman bantuan rakyat, telah menunjukkan solidaritasnya terhadap rakyat Gaza. Media-media Pakistan juga dengan meliput luas berita perang, berusaha menyadarkan opini publik akan dimensi tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza.

 

Kesimpulannya, sikap Pakistan terhadap perang Gaza merupakan kombinasi antra prinsip Islam dan upaya diplomatik guna merealisasikan perdamaian yang stabil. Negara ini dengan menjaga pendekatan yang seimbang, senantiasa berdiri di samping bangsa Palestina dan menuntut diakhirinya segera kekerasan dan dimulainya proses politik untuk menyelesaikan akar krisis. (MF)