Ibu Palestina Mengisahkan Rasa Sakit dan Harapan Gaza Lewat Puisi
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179372-ibu_palestina_mengisahkan_rasa_sakit_dan_harapan_gaza_lewat_puisi
Pars Today - Alaa al-Qatrawi, seorang penyair Palestina dari Gaza adalah salah satu dari ribuan perempuan yang kehilangan anak-anak mereka dalam serangan brutal rezim Zionis dan kini mencoba mengungkapkan rasa sakit atas kehilangan mereka melalui puisi.
(last modified 2025-11-01T11:11:23+00:00 )
Nov 01, 2025 18:07 Asia/Jakarta
  • Ibu Palestina Mengisahkan Rasa Sakit dan Harapan Gaza Lewat Puisi

Pars Today - Alaa al-Qatrawi, seorang penyair Palestina dari Gaza adalah salah satu dari ribuan perempuan yang kehilangan anak-anak mereka dalam serangan brutal rezim Zionis dan kini mencoba mengungkapkan rasa sakit atas kehilangan mereka melalui puisi.

Alaa al-Qatrawi, seorang penyair Palestina dari Gaza, mengenang lebih dari apa pun keempat anaknya yang gugur syahid. Anak-anak yang gugur dalam perang Gaza dan yang kekosongannya kini lebih menyakitkan baginya daripada apa pun. 

Menurut laporan Tasnim, Alaa berbagi rasa sakit ini dengan para ibu dari 20.000 anak yang gugur dalam agresi Israel di Gaza.

Masyarakat Gaza dikenal dunia sebagai simbol perlawanan dan harapan. Mereka adalah lilin yang menerangi hati yang gelap. Alaa juga merupakan contoh dari para perempuan ini.

Alaa telah menunjukkan rasa sakit dan harapan dalam karya-karya barunya dan telah menulis dua buku untuk anak kembarnya yang gugur. Sebuah drama puisi berjudul "Orchid" dan sebuah karya prosa berjudul "Kanaan Speaks to Me", yang memuat teks-teks naratif dari imajinasinya bersama putranya, Kanaan.

Penerbit Fekr di Beirut menerbitkan "Orchid" dan "Al-Muassasah Al-Arabiya" dengan dua cabangnya di Beirut dan Amman menerbitkan "Kanaan Speaks to Me".

Alaa terkejut dengan penerbitan kedua buku itu secara bersamaan dan menganggapnya sebagai simbol cinta dan ikatan antara anak kembarnya.

Alaa sebelumnya telah mencoba menggambarkan kehidupan di bawah bayang-bayang teror Zionis dengan menerbitkan buku "Firashati Al-Lati La Tamut". Buku ini berisi puisi-puisi dari masa-masa sulit dalam hidupnya.

Ia menulis, "Hari ini adalah hari ke-587 perang di Gaza. Perang ini telah berakhir! Setiap kali saya merasa sesak napas, saya menulis, dan tepat saat saya menulis kata terakhir, sebuah ledakan dahsyat terdengar. Puisi tak dapat menghentikan serangan penjajah, tetapi puisi selalu mengingatkan kita bahwa di tanah ini ada hak untuk hidup, cinta, harapan, dan kemenangan.”(sl)