Seorang Tunanetra Yang Mengenal Imam Baqir as
-
Imam Baqir as
Abu Bashir mengatakan, “Saya bersama Imam Baqir as masuk masjid di Madinah. Masyarakat dalam kondisi lalu lalang. Kepada saya Imam Baqir as berkata, “Tanyakan kepada masyarakat, apakah mereka melihat aku?”
Setiap orang yang aku tanya mengatakan tidak melihat Abu Ja’far [Imam Baqir as] padahal Imam Bagir berdiri di sampingku. Pada saat itu datanglah salah seorang pecinta sejati Imam Baqir as yang tunanetra; namanya Abu Harun. Imam Baqir as berkata, “Tanyakan padanya.”
Abu Bashir mengatakan, “Saya bertanya kepada Abu Harun, Apakah engkau melihat Abu Ja’far?”
Dia berkata, “Bukannya beliau berdiri di sampingmu.”
Saya berkata, “Bagaimana engkau tahu?”
Dia berkata, “Bagaimana aku tidak tahu, sementara beliau adalah cahaya yang terang dan memancar.”
Penghambaan Kepada Allah
Seorang lelaki sedang melewati kebun kurma. Dia melihat Imam Baqir as sedang sibuk bertani di bawah suhu yang panas. Dia berpikir, sebaiknya aku nasihati Imam supaya dia tidak lagi bertani di bawah suhu yang panas dan membakar ini.
Dia mendekati Imam. Setelah mengucapkan salam, dia berkata, “Wahai putra Rasulullah! Apakah benar, karena untuk mendapatkan harta dunia Anda bekerja di bawa suhu yang panas? Bila kematian menjemput Anda, apa yang harus Anda lakukan?”
Setelah menjawab salamnya, Imam berkata, “Hai hamba Allah! Bila pada saat ini kematian mendatangiku, maka dengan bangga aku menyambutnya, karena aku dalam keadaan menghamba kepada Allah. Dengan pekerjaan ini, aku tidak lagi membutuhkan orang lain seperti kamu.”
Lelaki itu malu mendengar ucapan ini dan berkata, “Aku ingin menasihati Anda, namun Anda menasihati saya.”
Kemudian dia pergi dan telah jauh dari Imam Baqir as.
Salam Rasulullah Saw Untuk Imam Baqir as
Jabin bin Abdullah Anshari salah seorang sahabat sejati Rasulullah Saw. Dia mengatakan, “Rasulullah Saw bersabda kepadaku, “Hai Jabir, umurmu akan panjang, sampai engkau akan menemui seorang anak dari anak-anakku dari keturunan Husein as yang namanya Muhammad dan dia akan menyingkap ilmu agama dengan baik.”
“Ketika engkau melihatnya, sampaikan salamku kepadanya.”
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah Saw, Jabir berumur panjang, sampai ketika dia menemui Imam Baqir as dan menyampaikan salam Rasulullah Saw kepadanya.
Berkali-kali terjadi pertemuan Jabir dengan Imam Baqir as. Dalam salah satu pertemuan itu disebutkan;
Suatu hari Jabir melihat Imam Baqir as saat masih kanak-kanak di salah satu gang Madinah. Jabir berkata, “Hai anak lelaki! siapakah engkau?”
Anak kecil ini berkata, “Aku adalah Muhammad bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib.”
Jabir berkata, “Lihatlah aku. Dia melihat aku. Belakangilah aku. Dia membelakangiku. Demi Tuhan Ka’bah! Anak ini mirip Rasulullah Saw.”
Kemudian Jabir berkata, “Hai putraku! Rasulullah Saw menyampaikan salam untukmu.”
Anak itu [Imam Baqir as] berkata, “Salam untuk Rasulullah Saw akan tetap sampai di langit dan bumi.”
Munajat Para Nabi
Numair mengatakan, “Saya bersama sejumlah orang pergi ke rumah Imam Baqir as. Di sana kami mendengar suara munajat dengan bahasa Ibrani. Karena sedihnya suara yang kami dengarkan, air mata kami juga mengalir. Kami menyangka ada seorang dari Yahudi atau Kristen yang berada di rumah Imam Baqir as dan sedang membaca Taurat atau Injil.
Ketika kami sampai di sisi Imam Baqir as, kami tidak melihat seseorang ada di sisinya. Kepada beliau kami berkata, “Kami menyangka ada seseorang dari ahli kitab; Yahudi atau Kristen datang dan membaca ayat-ayat Taurat atau Injil.”
Imam Baqir as berkata, “Itu tadi suara saya. Saya tadi sedang membaca munajat “Ilya” salah satu nabi terdahulu yang berbahasa Ibrani.”
Kami berkata, “Munajat bagaimana bila dengan bahasa Arab.”
Imam Baqir as berkata, “Ya Allah! Apakah aku melihat-Mu sebagai penyiksa diriku sendiri? Padahal selama ini mataku tidak pernah terpejam di malam hari beribadah kepadamu dan melakukan salat. Dan dia terus menyebutkan pekerjaan-pekerjaan baiknya, dalam munajat ini dan meminta surga kepada Allah.”
Mengetahui Nama-Nama Para Pengikut Ahlul Bait Rasulullah Saw
Abu Bashir menukil bahwa Imam Baqir as kepadanya berkata, “Ketika engkau kembali ke Kufah, maka akan lahir anakmu lelaki bernama Isa kemudian akan lahir lagi anakmu dengan nama Muhammad. Keduanya adalah pengikut kami dan nama dua orang ini ada dalam shahifah kami dan siapa saja yang akan lahir sampai Hari Kiamat.
Abu Bashir berkata, “Kepada beliau saya berkata, ‘Apakah para pengikut Anda bersama Anda?”
Imam Baqir as berkata, “Iya, bila takut pada Allah dan bertakwa.” (Emi Nur Hayati)
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Muhammad Baqir as