Assad: Barat Membayar Harga atas Dukungannya kepada Teroris
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, rakyat Suriah bertekad untuk membebaskan seluruh wilayah negara ini dari pendudukan kelompok-kelomok teroris dan tidak akan membiarkan sejengkal tanahpun diduduki mereka.
Assad mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Europe Radio One ketika menjelaskan dukungan negara-negara Barat kepada milisi bersenjata di Suriah dan menegaskan bahwa mereka sedang membayar harga dari dukungan tersebut.
Dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis (16/2/2017) itu, Presiden Suriah menambahkan, Barat mendukung kelompok-kelompok milisi yang mereka sebut sebagai moderat, padahal negara-negara itu sebenarnya mendukung al-Qaeda, dan sekarang mereka harus membayar harga atas kebijakannya itu.
Assad juga menyinggung kontak pejabat-pejabat intelijen Perancis dengannya, dan mengatakan, kebijakan Perancis terhadap Suriah sejak awal didasarkan pada dukungan Paris kepada terorisme.
Presiden Suriah lebih lanjut mengkritik posisi Francois Hollande, Presiden Perancis terhadap krisis negaranya. Ia menjelaskan, Hollande tidak terlalu penting, sebab, tingkat popularitasnya di hadapan rakyat Perancis telah menurun.
Di bagian lain statemennya, Assad membantah laporan Amnesty Internasional tentang penjara Saidnaya di Suriah dan menyebut laporan itu sebagai daftar klaim-klaim palsu.
Baru-baru ini, Amnesty Internasional mengklaim bahwa antara 5000-13.000 tahanan di penjara Saidnaya dihukum mati selama tahun-tahun krisis Suriah.
Krisis Suriah meletus pada tahun 2011 menyusul serangan luas kelompok-kelompok teroris yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan terutama dari Arab Saudi untuk menggulingkan pemerintahan sah Bahsar al-Assad. (RA)