Bila Engkau Ingin Lebih Dekat Kepada Allah
(last modified Sat, 06 May 2017 11:51:11 GMT )
May 06, 2017 18:51 Asia/Jakarta
  • Imam Sajjad as
    Imam Sajjad as

Imam Sajjad as setiap malam sebelum tidur selalu berwudhu. Begitu sebagian malam telah lewat, beliau bangun dari tidur. Pertama menyikat giginya, kemudian berwudhu da mengerjakan salat tahajud. Beliau tidak pernah meninggalkan salat tahajud meski dalam kerepotan dan safar. Beliau senantiasa mengerjakan salat nafilah dan juga menganjurkan anak-anaknya untuk mengerjakannya. Karena salat nafilah memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Imam as berkata, “Saya ingin kalian membiasakan diri untuk mengerjakan salat nafilah. Karena bisa mengganti kekurangan-kekurangan salat wajib. Dengan cara ini kalian bisa lebih dekat kepada Allah.”

*Salat nafilah adalah salat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat wajib. Salat tahajud juga termasuk salat nafilah.

Engkau Adalah Penggantiku

Hisyam bin Abdul Malik saudaranya Walid bin Abdul Malik; khalifah Muslimin yang memiliki permusuhan sejak lama terhadap Imam Sajjad as. Kedengkian dan permusuhan ini semakin parah, khususnya setelah kejadian pertemuan secara langsung antara Imam Sajjad dan Hisyam di Kabah dan kejadian penyair bernama Farazdak. Oleh karena itu dia meminta kepada saudaranya; walid, untuk menyingkirkan Imam Sajjad as. Walid telah memenuhi permintaan saudaranya dan dengan tipu daya, dia menuangkan sedikit racun ke makanan Imam Sajjad as dan berhasil membunuh beliau.

Ketika Imam Sajjad as mencapai syahadah, beliau berusia 57 tahun. Sebelum mencapai syahadah, beliau mengumpulkan keluarganya. Muhammad, Hasan, Abdullah, Umar, Zaid dan Husein; para putra Imam Sajjad as berada di sekeliling ayahnya. Di antara anak-anaknya, Imam Sajjad as memilih Muhammad sebagai penggantinya dan meminta dia untuk menjaga keluarga, saudara-saudara perempuan dan lelakinya.

Setelah syahadah beliau, Imam Muhammad Baqir as yang menangani urusan kaum muslimin; pekerjaan yang sulit dalam kondisi yang lebih sulit dari kondisi zaman kehidupan ayahnya.

Hak Allah

Hak Allah Yang Maha Besar adalah sembahlah Dia dan jangan sekutukan Dia. Bila engkau memenuhi hak ini dengan ikhlas, maka Allah akan memberikan kecukupan pada urusan dunia dan akhiratmu dan menjaga apa yang engkau sukai untukmu.

Hak Salat

Hak salat adalah ketahuilah bahwa salat adalah salah satu amalan yang membuatmu sampai kepada Allah dan mendekat kepada-Nya. Dan ketahuilah bahwa engkau berdiri di hadapan-Nya. Karena engkau tahu masalah ini, maka lakukanlah salat. Karena engkau berdiri sebagai seorang hamba yang hina di hadapan Maula Yang Maha Agung, maka bermunajatlah dengan khudhu dan khusyu, dengan rasa takut, dan pada saat yang sama engkau sepenuhnya berharap pada ampunan dan kemuliaan Allah, dengan penuh tawadhu dan penuh ketenangan. Mintalah ampunan demi mendapatkan keselamatan jasmani dan rohani karena dosa-dosa yang telah mengotorinya dan bahkan mencelakakannya. Karena bagaimana pun juga segala kekuatan ada di bawah kekuasaan Allah.

Hak Puasa

Hak puasa adalah ketahuilah bahwa ada sebuah hijab [penghalang] yang ditetapkan oleh Allah atas mulut, telinga, mata dan perutmu, sehingga dengan perangkat ini, engkau dilindungi dari api neraka, sebagaimana dalam sebuah hadis disebutkan, puasa adalah sebuah tameng di hadapan api. Bila ibadah ini sepenuhnya meliputi semua wujudmu dan engkau berusaha sepenuhnya baik dari sisi lahir maupun batin dalam melaksanakannya, maka dalam lindungan hijab ini engkau akan terjaga dari api neraka. Bila engkau meninggalkan puasa, maka engkau telah menghancurkan tabir dan penghalang ini dengan tanganmu sendiri dan kobaran api akan membakarmu.

Bagaimana pun juga, puasa akan mendekatkan manusia pada ketakwaan dan merupakan sebuah hijab yang menjaga manusia dari kesalahan dan ketergelinciran dan tiada daya dan kekuatan yang lebih tinggi dari daya dan kekuatan Allah.

Hak Guru

Hak pemimpin keilmuan dan guru adalah hormatilah dia, hormatilah majlisnya, dengarkanlah dengan baik ucapannya, tujukan semua perhatianmu kepadanya, ketika dia mengajar, usahakan untuk nyaman, siapkan pikiran dan otakmu, sucikan hatimu terkait dengannya dan serahkan mata dan telingamu kepadanya.

Hak Ayah dan Ibu

Hak Ibu:

Hak ibumu adalah, ketahuilah bahwa dia mengandungmu di rahimnya, sementata tidak seorangpun dari selainnya mengandung orang lain. Dia memberika makanan kepadamu dari wujud dirinya, sementara pada saat itu tidak seorang pun memberikan makanan kepada orang lain. Ibulah yang menjagamu dengan perantara telinga, mata, tangan, kaki, rumbut, kulit dan seluruh anggota badannya...

Hak Ayah:

Hak ayah adalah, ketahuilah bahwa dia adalah asli dan engkau adalah cabangnya. Bila dia tidak ada, maka engkau tidak akan ada. Untuk itu, bila engkau melihat nikmat wujud dan penciptaanmu, ketahuilah bahwa asalnya nikmat ini adalah ayahmu dan bersyukurlah kepada Allah dan jadilah orang yang bersyukur untuk nikmat seperti ini. 

Hak Imam Salat Jamaah

Hak imam salat jamaah adalah ketahuilah bahwa dia adalah penengah dan perantara antara engkau dan Tuhan dan dia adalah wakilmu yang menghadap kepada Tuhan.

Dia sebagai penggantimu yang berbicara di hadapan Tuhan dan berdoa untukmu. Dia meminta rahmat kepada-Nya dan berdiri di hadapan Tuhan untuk urusan yang penting dan menjadikan cukup untukmu memohon kepada-Nya. Bila dalam hal ini ada kesalahan dan kekurangan, maka yang bertanggung jawab adalah dia, bukan engkau. Bila dia berbuat dosa maka engkau bukan bagian darinya dan dia tidak lebih tinggi darimu. Dia telah menjadikan dirinya sebagai tameng bagimu dan menjadikan salatnya sebagai tameng salatmu. Oleh karena itulah engkau harus menghargainya. (Emi Nur Hayati)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Sajjad as