Foud Massoum Tekankan Dialog soal Referendum di Kurdistan
-
Presiden Irak Fouad Massoum
Presiden Irak Fouad Massoum di statemennya menuntut dialog segera antara pejabat pemerintah pusat dan wilayah otonomi Kurdistan untuk menyelesaikan isu referendum pemisahan diri wilayah otonomi ini dari pemerintah pusat.
Seperti dilaporkan laman al-Sumariyah News, di statemen yang dirilis Sabtu (16/9) oleh kantor kepresidenan Irak, presiden negara ini meminta seluruh pihak melakukan langkah guna menyelesaikan krisis referendum wilayah Kurdistan.
Di statemen ini disebutkan, "Demi kemaslahatan umum, kami memutuskan mengajukan opsi perundingan dan mengajak seluruh pemimpin politik Irak dan Kurdistan segera menggelar pertemuan untuk mencapai sebuah solusi nyata guna dan melewati krisis ini demi merealisasikan tujuan bersama serta menghapus kekurangan dan kesalahan."
Presiden Irak di statemennya menambahkan, "Seluruh upaya harus dikerahkan demi kesuksesan solusi damai dan demokrasi ini yang berlandaskan prinsip dan pemahaman keinginan rakyat di wilayah Kurdistan serta seluruh rakyat Irak."
Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi hari Sabtu saat mereaksi sikap keras kepala pejabat wilayah otonomi Kurdistan untuk menyelenggarakan referendum pemisahan diri mengatakan, "Jika referendum wilayah ini berujung pada instabilitas, maka kami siap melancarkan intervensi militer."
Referendum pemisahan diri Kurdistan akan digelar 25 September mendatang meski ada penentangan luas di dalam dan luar negeri. (MF)