Reaksi Palestina atas Pemutusan Total Bantuan AS kepada UNRWA
(last modified Sat, 01 Sep 2018 11:53:49 GMT )
Sep 01, 2018 18:53 Asia/Jakarta
  • UNRWA di Palestina
    UNRWA di Palestina

Menyusul keputusan Amerika Serikat untuk memutus total bantuan finansial kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina atau dikenal dengan UNRWA, Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menuntut gerakan global untuk melawan konspirasi Washington terhadap Palestina.

Nabil Abu Rudeineh, Juru bicara Otorita Ramallah menyebut keputusan Amerika memutus bantuan finansial kepada UNRWA sebagai serangan arogan terhadap bangsa Palestina. UNRWA dibentuk tahun 1949 berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB dan ditujukan untuk memberi bantuan bagi pengungsi Palestina.

 

Amerika dengan memutus bantuannya kepada UNRWA secara praktis berencana mempersiapkan penghapusan isu Palestina dengan menghentikan aktivitas lembaga internasional yang aktif di krisis Palestina. Penyalahgunaan Amerika terhadap bantuan kemanusiaan dan pembangunan sebagai alat tebusan politik semakin menguak esensi anti kemanusiaan dan dekadensi moral petinggi Amerika.

 

Sebelumnya Koran New York Times mengutip sumber terpercaya melaporkan, Jared Kushner, menantu presiden Amerika dan penasehat Trump untuk urusan Asia Barat melakukan upaya paling banyak untuk memutus bantuan finansial negara ini kepada UNRWA.

Demo Hak Kepulangan rakyat Palestina

 

Menurut koran ini, tujuan Kushner dari rencananya ini adalah memaksa elit politik Palestina membatalkan tuntutan mereka terkait hak kepulangan pengungsi Palestina ke tanah air mereka.

 

Koran Rai al-Youm menulis, Amerika untuk mensukseskan transaksi abad dan menghapus cita-cita bangsa Palestina, berencana membubarkan UNRWA dan dengan demikian mereka menghentikan bantuannya kepada lembaga internasional ini.

 

Kebijakan sanksi Amerika terhadap UNRWA merupakan bagian dari pendekatan Donald Trump untuk menekan bangsa Palestina agar menyetujui rencana transaksi abad. Berdasarkan konspirasi transaksi abad, Quds akan diserahkan kepada rezim Zionis Israel dan pengungsi Palestina tidak berhak pulang ke tanah air mereka. Wilayah Palestina juga akan terbatas di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza.

 

Kebijakan Donald Trump menekan lembaga internasional kian mendorong keseriusan dunia melawan langkah provokatif dan ilegal AS terhadap bangsa Palestina dalam mengabaikan hak bersejarah mereka serta pelanggaran terhadap resolusi internasional.

 

Keputusan Trump menunjukkan bahwa ia tak segan-segan melakukan langkah tak manusiawi demi menekan bangsa Palestin supaya tidak menindaklanjuti hak-hak legal mereka. Di rencana Trump yang dikenal dengan Transaksi Abad, seluruh sendi-sendi utama cita-cita bangsa Palestina untuk membentuk sebuah negara independen telah diabaikan.

 

Langkah Amerika untuk merusak hak kepulangan pengungsi Palestina dilancarkan ketika resolusi 194 PBB dengan transparan menekankan hak kepulangan pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan pemberian ganti rugi kepada mereka serta pentingnya dukungan global soal bantuan kepada mereka.

 

Langkah-langkah persiapan Trump untuk menjalankan transaksi abad diambil ketika aksi demo warga Gaza telam membuktikan kembalinya tekad bangsa Palestina untuk melawan setiap rencana pemerasan. Aksi demo dan persatuan bangsa Palestina dalam melawan konspirasi Trump menunjukkan bahwa Amerika tidak pernah mampu membuat rakyat tertindas ini menyerah. Rakyat yang terusir dari rumahnya ini tetap menekankan terealisasinya hak penuh mereka termasuk hak kepulangan ke tanah air. (MF)

 

 

Tags