Kerja Sama AS dan Teroris Rampok Kekayaan Suriah
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i65561-kerja_sama_as_dan_teroris_rampok_kekayaan_suriah
Berbagai media merilis gambar satelit dan menyatakan para teroris di timur Furat aktif menyelundupkan minyak Suriah dengan bantuan Amerika Serikat.
(last modified 2025-10-18T14:37:25+00:00 )
Des 19, 2018 13:50 Asia/Jakarta
  • Penyelundupan Minyak Suriah
    Penyelundupan Minyak Suriah

Berbagai media merilis gambar satelit dan menyatakan para teroris di timur Furat aktif menyelundupkan minyak Suriah dengan bantuan Amerika Serikat.

Video yang direkam satelit dan pesawat mata-mata Rusia tersebut memperlihatkan sekelompok teroris di timur Sungai Furat, Provinsi Deir Ezzor Suriah menyelundupkan minyak negara ini dengan tanker minyak ke arah Turki. Demikian dilaporkan kantor berita Suriah SANA.

 

Masih menurut sumber ini, koalisi internasional anti Daesh pimpinan Amerika Serikat bertanggung jawab untuk melindungi operasi penyelundupan tersebut.

Daesh dan Penyelundupan Minyak

 

Berbagai gambar dan video kerap diunggah di jejaring sosial dan dunia maya yang menunjukkan tanker minyak bergerak dari wilayah yang diduduki Daesh ke arah Turki.

 

Para pengamat menyatakan, perampokan dan penyelundupan minyak Suriah merupakan pendapatan utama Daesh. Amerika Serikat sejak Agustus tahun 2014 dan tanpa restu Dewan Keamanan PBB membentuk koalisi yang diklaim sebagai koalisi melawan terorisme di Suriah.

 

Padahal langkah Amerika berkerja sama dengan teroris merampok kekayaan Suriah sebuah realita yang bahkan diakui oleh kubu anti pemerintah Suriah sendiri. Terkait hal ini, Haitham Manna, oposan Suriah dan salah satu petinggi kubu anti Suriah mengakui dua pangkalan Amerika di timur Suriah dibangun untuk merampok kekayaan negara ini.

 

Haitham seraya mengisyaratkan skenario AS untuk merampok kekayaan Suriah mengatakan, dua pangkalan Amerika dibangun untuk memecah belah dan menguasai sumber air Suriah termasuk bendungan Furat dan minyak negara ini.

 

Faris Junaidan, anggota Komisi Keamanan Nasional parlemen Suriah mengatakan, tujuan pergerakan AS di Suriah bukan memerangi terorisme, tapi penguasai sumber minyak dan gas negara ini serta merampok kekayaan Suriah.

 

Memperhatikan posisi penempatan militer AS dan kelompok teroris di wilayah Suriah, akan jelas bahwa penempatan dan pergerakan ini cenderung fokus pada ekonomi dan sumber minyak, ga serta seluruh kekayaan negara ini. Padahal AS selama beberapa tahun terakhir menjadi tujuan terbesar peninggalan bersejarah yang dirampok dari Irak dan Suriah.

 

Sebuah laman Irak, Iraq Sky merilis laporan Koran The Times London terkait masalah ini. Sebuah media Swiss juga menulis, kelompok teroris Takfiri di Suriah mengekspor produk kapas Suriah dan menjadikannya sebagai salah satu pendapatan mereka.

 

Sputnik mengutip Koran Geneve de Tribune menambahkan, Daesh kini mengekspor kapas Suriah dan produk ini diekpsor melalui Turki dan pada akhirnya jatuh ke tangan produsen pakaian dan garment negara-negara barat. Koran Swiss ini menulis, sebagian pakaian yang beli warga Barat di mana bahan mentahnya dijual untuk membeli senjata dan digunakan untuk membantai orang-orang tak berdosa serta menjamin kebutuhan finansial kelompok teroris.

 

Amerika Serikat ketika menyuarakan slogan perang anti terorisme dan mengklaim terdepan di bidang ini, ditemukan berbagai bukti dari AS sendiri yang membenarkan sejumlah kelompok teroris seperti Daesh dibentuk oleh Washington.

 

Laporan dan pengakuan terbaru menunjukkan bahwa kerja sama Daesh dan Amerika selama pemerintahan Donald Trump bukan saja menurun, tapi memiliki dimensi yang lebih besar. Dalam hal ini, arus Takfiri dan teroris seperti Daesh menjadi pelaksana peran militer dan strategis kolonialisme baru Amerika di Asia barat khususnya di negara-negara seperti Suriah, Irak dan Libya. (MF)