Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel
(last modified Tue, 12 Mar 2019 12:43:40 GMT )
Mar 12, 2019 19:43 Asia/Jakarta
  • Menteri Kebudayaan dan Olahraga Rezim Zionis Israel, Miri Regev di Masjid Abu Dhabi
    Menteri Kebudayaan dan Olahraga Rezim Zionis Israel, Miri Regev di Masjid Abu Dhabi

Media massa melaporkan Uni Emirat Arab (UEA) kembali melakukan upaya normalisasi hubungan dengan rezim Zionis dengan menerima delegasi olahraga Israel.

Sebuah delegasi olahraga rezim Zionis dijadwalkan akan mengambil bagian dalam Pertandingan Olahraga Internasional Khusus Penyandang Disabilitas di Abu Dhabi, ibu kota UEA. Israel mengirimkan delegasinya, termasuk 25 atlet. Pada Oktober tahun lalu, para atlet Zionis juga menghadiri kejuaraan dunia difabel di Abu Dhabi.

Pada acara tersebut, Menteri Kebudayaan dan Olahraga Rezim Zionis Israel, Miri Regev hadir dan disambut hangat oleh pejabat olahraga dan politik UEA. Langkah ini dilakukan Tel Aviv untuk mengeluarkan Israel dari isolasi regional dengan merapat ke negara-negara Arab di wilayah Teluk Persia.

 

Hubungan UEA dan rezim Zionis Israel

Dimensi baru kerja sama Arab Saudi, UEA, dan Bahrain dengan rezim Zionis, terutama dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan luas media regional, yang mengindikasikan peningkatan hubungan antara para pemimpin Arab dan rezim Zionis dengan mediasi AS.

Hubungan tersebut kini berkembang di era Donald Trump dalam bentuk prakarsa inisiatifnya, seperti "Kesepakatan Abad", yang bertujuan memberikan pengakuan dari negara-negara Arab terhadap kedaulatan Israel di kawasan itu, terutama masalah Baitul Maqdis sebagai ibu kota rezim Zionis.

Langkah UEA, Bahrain, dan beberapa negara Arab lainnya, termasuk Arab Saudi, menormalisasi hubungan dengan Israel berlangsung di saat rezim agresor ini selama bertahun-tahun menduduki banyak wilayah Arab dan Muslim, selain menindas bangsa Palestina. Kini, kerja sama antara penguasa Arab dan rezim Zionis terlihat sangat jelas dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam krisis di Suriah, Irak dan Yaman, lebih khusus hubungan yang dijalin erat antara Israel dengan UEA, Bahrain, dan Arab Saudi.

Menelisik pernyataan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman mengenai pengakuan terhadap kedaulatan rezim Zionis Israel, sambutan Muscat terhadap kedatangan Perdana Menteri Rezim Zionis, Benyamin Netanyahu, kehadiran tim olahraga Israel di UEA, yang terjadi selama beberapa bulan terakhir menunjukkan dukungan para pemimpin Arab terhadap proyek "Kesepakatan Abad Trump" yang ingin diraih oleh Amerika Serikat.

 

Presiden AS, Donald Trump

Perluasan hubungan antara negara-negara Arab dan rezim Zionis berarti lampu hijau kepada Tel Aviv untuk melakukan ekspansionisme rezim Zionis yang mengarah pada pembentukan "Israel raya" dengan skala geografis yang lebih luas dari sungai Nil hingga Eufrat. Melampaui pihak manapun, negara-negara Arab di Teluk Persia akan menjadi target utama Israel.

Abu Dhabi bergerak lebih jauh melampaui Riyadh yang berusaha untuk menormalkan hubungan dengan Israel. kini, UEA telah bergerak melampaui upaya normalisasi hubungan dengan Israel, tapi lebih jauh dengan memasuki isu sensitif menerima pejabat dan delegasi Israel, meskipun dipandang buruk oleh opini publik dunia Islam, termasuk opini publik Arab tentang rezim Zionis. Tampaknya, UEA berusaha untuk tidak menanggapi penentangan opini publik regional terhadap masalah sensitif tersebut, dan tetap mengejar perluasan hubungan dengan Israel yang dimulai dengan olahraga.(PH)

 

 

Tags