Syeikh Isa Qassim: Struktur Politik Bahrain Menderita Keterbelakangan Besar
(last modified Sat, 04 May 2019 06:51:00 GMT )
May 04, 2019 13:51 Asia/Jakarta
  • Syeikh Isa Qassim, Pemimpin Gerakan Islam Bahrain
    Syeikh Isa Qassim, Pemimpin Gerakan Islam Bahrain

Pemimpin gerakan Islam, Syeikh Isa Qassim dalam sebuah pesan menilai reformasi struktur politik Bahrain sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara ini dan mengatakan, "Struktur politik Bahrain menderita keterbelakangan besar dan mengakar."

Menurut laporan IRNA, Syeikh Isa Qassim, Pemimpin Gerakan Islam Bahrain dalam pesannya itu menjelaskan, "Bahkan jika ada keyakinan untuk mereformasi, harus komprhensif dan berfokus pada hubungan antara bangsa dan pemerintah dan dalam struktur ini, rakyat adalah sumber kedaulatan."

"Rakyat Bahrain memiliki gerakan tuntutan dan untuk itu mereka telah melakukan pengorbanan besar, mereka menuntut demokrasi dan bersikeras dalam hal ini," tambah Syeikh Qassim.

Syeikh Isa Qassim, Pemimpin Gerakan Islam Bahrain

Pemimpin Gerakan Islam Bahrain menyampaikan harapannya, "Bahrain yang sepenuhnya aman dan nyata serta hubungan kemanusiaan terjalin di negara ini."

Syeikh Isa Qassim baru-baru ini melakukan perjalanan dari kota Najaf ke Kota Mashhad Iran.

Setelah pemimpin Gerakan Islam Bahrain dicabut kewarganegaraannya dan hampir dua tahun harus mendekam di penjara, Syeikh Isa Qassim dikirim ke London untuk mendapat perawatan kemudian pergi ke Najaf pada Desember 2018.

Rezim Al Khalifa mencabut kewarganegaraan Syeikh Isa Qasim dan pengadilannya dimulai sejak Juni 2016, sementara rumahnya di distrik al-Daraz dikepung oleh rezim Bahrain, bahkan mencegah orang-orang Bahrain menghadiri shalat Jumat di daerah tersebut.

Sejak 14 Februari 2011, Bahrain telah menyaksikan kebangkitan rakyat melawan rezim Al Khalifa. Rakyat Bahrain menuntut kebebasan, keadilan dan penghapusan diskriminasi dan terpilihnya sistem di negara mereka lewat pemilihan, tetapi rezim Al Khalifa bersama dengan militer Saudi dan petugas keamanan Uni Emirat Arab menumpas protes rakyat di negara ini.