IMF: Pendapatan Minyak Negara Arab akan Habis pada 2034
(last modified Fri, 07 Feb 2020 08:52:57 GMT )
Feb 07, 2020 15:52 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi minyak Arab Saudi.
    Ilustrasi minyak Arab Saudi.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa pendapatan minyak negara-negara Arab di Teluk Persia akan habis pada tahun 2034 jika tidak melakukan reformasi.

Seperti dilansir AFP, IMF dalam sebuah laporan dengan judul "The Future of Oil and Fiscal Sustainability" yang dirilis hari Kamis (6/2/2020), menyatakan negara-negara Arab Teluk Persia yang sangat bergantung pada "emas hitam" tidak punya pilihan lain kecuali mempercepat dan memperluas reformasi ekonomi untuk menyelamatkan kekayaan mereka.

Anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, menyumbang seperlima dari pasokan minyak mentah dunia dan ketergantungan mereka pada pendapatan minyak mencapai 70-90 persen.

Dana Moneter Internasional (IMF).

Menurut laporan IMF, pasar energi global sedang mengalami perubahan mendasar karena kemajuan teknologi baru, dan perubahan iklim mendorong negara-negara dunia bergerak menuju sumber-sumber energi yang terbarukan.

Kekayaan finansial negara-negara anggota P-GCC akan habis pada 2034 atau bahkan lebih cepat dan akan menjadikan mereka sebagai negara pengutang murni.

IMF mengingatkan bahwa diversifikasi ekonomi saja tidak cukup, tapi langkah ini harus dibarengi dengan pengurangan belanja pemerintah dan penerapan pajak yang lebih luas.

Namun, sebagian besar negara-negara Arab ini memandang langkah tersebut sangat sensitif dan memiliki risiko politik, karena warga mereka telah terbiasa dengan subsidi dan pajak yang rendah. (RM)