PM Baru Israel akan Bicarakan Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
-
Naftali Bennett.
Perdana Menteri baru rezim Zionis, Naftali Bennett berniat melakukan pembicaraan dengan pemerintah AS untuk mempengaruhi keputusan Gedung Putih kembali ke dalam kesepakatan nuklir Iran.
Menurut laporan Channel 13 Israel, Sabtu (19/6/2021), Naftali Bennett berharap dapat menggunakan kesempatan yang tersisa sebelum pelantikan presiden baru Iran untuk berbicara dengan Gedung Putih guna mempengaruhi kemungkinan kembalinya AS ke dalam kesepakatan nuklir JCPOA.
Bennett telah mencabut perintah mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang melarang pejabat Israel membahas secara detail tentang kesepakatan yang mungkin dicapai AS dengan Iran.
Surat kabar Haaretz juga melaporkan, Bennett telah diperingatkan oleh tiga mantan pejabat tinggi pertahanan bahwa kesepakatan yang muncul bisa lebih buruk daripada versi 2015.
Para pejabat tersebut mengklaim mereka telah menerima "informasi yang dapat diandalkan dan mengkhawatirkan" bahwa AS bersedia menerima kesepakatan yang lebih lemah, di mana akan menghapus sebagian besar sanksi yang diterapkan oleh pemerintahan Trump sejak 2018.
Negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS dan Israel, menuduh Iran mengejar program nuklir militer, sebuah klaim yang dibantah keras oleh Tehran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga mengonfirmasi program nuklir Iran bertujuan damai. (RM)