Mar 01, 2022 21:29 Asia/Jakarta
  • Menteri Pertahanan Rusia Sergey Kuzhugetovich Shoygu.
    Menteri Pertahanan Rusia Sergey Kuzhugetovich Shoygu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Kuzhugetovich Shoygu menekankan bahwa tujuan utama operasi militer Rusia di Ukraina adalah untuk mempertahankan Rusia dari ancaman militer Barat.

Pasukan Rusia akan melanjutkan misi mereka sampai mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, kata Menhan Rusia pada konferensi pers hari Selasa (1/3/2022) seperti dilansir kantor berita Sputnik.

Sergey Shoygu menegaskan kembali bahwa pasukan Rusia tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina dan militer negara ini tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk melindungi nyawa warga sipil.

Mengikuti pergerakan Barat baru-baru ini di dekat perbatasan Rusia, Presiden Vladimir Putin dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara ini mengumumkan dimulainya operasi militer khusus di Donbass pada Kamis pagi, 24 Februari 2022.

Operasi ini untuk mendemiliterisasi Ukraina dan tidak berniat menduduki wilayahnya. Perkembangan ini terjadi beberapa hari setelah pemerintah Moskow secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Rusia mengatakan bahwa pemerintah Ukraina belum memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian Minsk yang dicapai pada 2014 dan 2015 untuk menyelesaikan perselisihan antara kelompok separatis dan pemerintah Kiev (Kyiv).

Alih-alih mengurangi ketegangan dan perang yang telah memasuki hari keenam, negara-negara Eropa justru mengambil tindakan keras terhadap Moskow, dan menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan Rusia.

Negara-negara Barat juga mulai mengirim senjata dan amunisi ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirim senjata ke Ukraina, yang telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. (RA)

Tags