Cina: AS Meningkatkan Ancaman Militer di Samudra Hindia dan Pasifik
(last modified Fri, 10 Jun 2022 07:13:42 GMT )
Jun 10, 2022 14:13 Asia/Jakarta
  • Wakil Tetap Cina di PBB, Zhang Jun
    Wakil Tetap Cina di PBB, Zhang Jun

Wakil Tetap Cina di PBB menuduh Amerika Serikat meningkatkan ancaman militer di Samudra Hindia dan Pasifik.

Selama masa kepresidenan Joe Biden, Washington menjadikan dugaan ancaman dari Cina sebagai prioritas utama dalam kebijakannya di kawasan Indo-Pasifik dan mengejar pendekatan pembangunan koalisi melawan Cina di kawasan geo-strategis ini.

Dengan tujuan itu, AS telah mendirikan dua organisasi QUAD yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan India, serta Aliansi Tripartit AUKUS yang terdiri dari AS-Inggris-Australia.

Beijing menyalahkan aliansi militer pimpinan AS karena menciptakan ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.

Wakil Tetap Cina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zhang Jun

Menurut laporan hari Kamis (09/06/2022) Shafaqna Afghanistan, Wakil Tetap Cina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zhang Jun, mengatakan pada hari Kamis (9/6) bahwa Amerika Serikat sedang menerapkan strategi di Samudra Hindia dan Pasifik, dan membangun sistem aliansi militer dengan sekutunya yang berisiko meningkatkan konfrontasi militer di kawasan itu.

Zhang Jun meminta Amerika Serikat untuk meninggalkan jalur politik saat ini dan mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi.

Terlepas dari klaim para pejabat pemerintah Biden tentang persaingan yang setara dengan Cina dan deeskalasi ketegangan dalam hubungan bilateral, apa yang dapat dipelajari dari posisi dan tindakan Amerika Serikat dan anggota lain dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap Cina sejak Biden menjabat adalah Washington sedang mencari konfrontasi komprehensif dengan Beijing di sektor ekonomi, perdagangan, militer, keamanan, politik, dan siber serta klaim maritimnya.

Reaksi Cina terhadap langkah-langkah ini termasuk memperkuat kemampuan militernya, membangun hubungan militer yang erat dengan Rusia, mengadakan latihan dan patroli angkatan laut bersama, dan memperluas kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik dengan membuat aliansi keamanan dan militer dengan negara-negara di kawasan itu, termasuk dengan Kepulauan Solomon.(sl)