Peringatan Keras bagi Perekonomian Korea Selatan
Kementerian Perekonomian dan Keuangan Korea Selatan memperingatkan krisis ekonomi negara ini.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Yonhap, Kementerian Perekonomian dan Keuangan Korsel Jumat (17/6/2022) memperingatkan, ancaman akan parahnya kondisi ekonomi negara ini karena dampak negatif perekonomian global terhadap sektor investasi sangat serius.
Departemen ini di laporan bulanannya "Buku Hijau" menulis, ketidakstabilan pasar dan risiko penurunan aktivitas ekonomi global lebih lanjut menyusul percepatan kontraksi keuangan di Departemen Keungan AS dan peradangan pada rantai pasokan global, mengancam ekonomi Korea Selatan.
Sementara itu, tingkat inflasi tinggi menjadi sumber kekhawatiran, laporan terbaru pemerintah Korsel di banding dengan laporan bulan sebelumnya seperitnya lebih kelam. Kelambanan pertumbuhan ekonomi dan inflasi tinggi menjadi agenda utama laporan tersebut.
Saat ini, inflasi tahunan di sektor produk konsumtif meningkat menjadi 5,4 persen, dan angka ini belum pernah terjadi selama 14 tahun silam. Sementara itu, tingkat inflasi di produk konsumtif di bulan April tahun ini mencapai 4,5 persen.
Meski ada peningkatan sebesar 21,3 persen di sektor ekspor yang menjadi pembangkit utama pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, tapi kenaikan harga minyak membuat negara ini mengalami peningkatan defisit perdagangan untuk ke-19 bulan berturut-turut. (MF)