Zelensky Tentukan Garis Merah untuk Berunding dengan Rusia
-
Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan jika tawanan perang negara ini diadili, maka kami tidak akan melakukan perundingan damai dengan Rusia.
Rusia 24 Februari dengan berdalih bahwa Kiev tidak melaksanakan kesepakatan Minsk terkait pemberian status khusus ke Donetsk dan Luhansk, mengirim pasukannya di Ukraina. Sementara itu, perundingan damai antara Rusia dan Ukraina saat ini terhenti.
Seperti dilaporkan FNA, Volodymyr Zelensky Senin (22/8/2022) mengatakan, jika tawanan perang Ukraina diadili, maka tidak akan ada lagi perundingan damai dengan Rusia.
Pejabat Republik Donetsk (DPR) mengatakan tengah mempersiapkan pengadilan bagi kejahatan perang yang dlakukan pasukan Ukraina, termasuk Batalyon Azov, yang jajarannya termasuk orang-orang dengan pandangan nasionalis dan neo-Nazi yang jelas.
"Jika peradilan sandiwara yang memuakkan ini digelar...maka ini akan menjadi garis merah di mana negosiasi tidak mungkin dilakukan. Ukraina akan menghentikan negosiasi apa pun," papar Zelensky.
Statemen Zelensky dirilis setelah beredar berbagai foto di jejaring sosial yang mengklaim bahwa sebuah kurungan besar tengah dipasang di arena Philharmonic Mariupol. Dinas intelijen Ukraina mengklaim bahwa kurungan ini akan digunakan untuk menempatkan pasukan Ukraina yang ditawan pasukan Rusia dan Donbass selama pengepungan pabrik baja Azovstal di Mariupol.
Februari 2022, Kremlin mengakui secara resmi Donbass sebagai negara merdeka dan meminta Ukraina secara resmi mengumumkan diri sebagai negara netral dan tidak akan bergabung dengan blok militer Barat. (MF)