Dampak Krisis Energi, Klub Sepak Bola Inggris Berpotensi Ditutup

Sejumlah klub sepak bola Inggris kemungkinan akan ditutup, karena kenaikan biaya energi di kawasan Eropa.

Konsekuensi dari penurunan ekspor gas Rusia ke Eropa telah meningkatkan biaya, terutama di sektor energi. Benua Eropa, dan negara-negara yang lebih bergantung pada sumber daya Rusia menderita akibat penurunan ekspor gas negara ini.

Dalam sebuah laporan tentang keadaan krisis energi di Eropa dan konsekuensinya, surat kabar Daily Mail pada hari Sabtu (27/8/2022) menulis, "Beberapa klub sepak bola di pulau memperkirakan bahwa biaya mereka akan meningkat empat kali lipat, dan manajer klub meminta pemiliknya untuk tidak menarik pemain baru dan memikirkan pembayaran tagihan biaya energi dan pengeluaran lainnya saat ini,".

Menurut surat kabar Daily Mail, Forest Green Club, yang tagihan energinya musim lalu sekitar 90 ribu pound, telah memperkirakan bahwa bahwa biaya energi klub ini melonjak tiga kali lipat di musim mendatang, meskipun sumber energinya menggunakan turbin listrik dari panel surya dan energi angin.

Pemerintah Inggris hari Sabtu mengumumkan bahwa mulai Oktober 2022, harga tarif dasar listrik dan gas yang dikonsumsi oleh rumah tangga di negara ini hampir dua kali lipat.

Tidak seperti Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya, Inggris tidak terlalu bergantung pada gas Rusia, tetapi struktur pasar energinya sangat sensitif terhadap perubahan harga gas alam di pasar global(PH)