AS Setuju untuk Menjual Peralatan Jet Tempur F-16 ke Pakistan
-
Jet tempur Pakistan.
Amerika Serikat (AS) mengumumkan persetujuan atas penjualan peralatan pesawat tempur F-16 kepada militer Pakistan.
Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi kesepakatan Kementerian Luar Negeri negara ini tentang penjualan peralatan jet tempur F-16 ke Pakistan, yang nilai kontraknya sebesar 450 juta dolar Amerika.
Pihak berwenang Pakistan baru-baru ini meminta AS untuk menyediakan satu set layanan teknik, teknis dan logistik untuk pesawat tempur F-16 negara itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah berulang kali meminta AS untuk menyediakan peralatan militer, termasuk helikopter dan pesawat, untuk memperkuat program anti-teroris, namun permintaan itu ditolak oleh Gedung Putih.
Keputusan baru AS untuk menjual peralatan jet tempur F-16 ke Pakistan, yang disetujui oleh Kemenlu AS, menunjukkan bahwa Gedung Putih mengambil pendekatan baru.
Setelah pendudukan Afghanistan pada tahun 2001, AS memberikan bantuan keuangan dan militer ke Pakistan setidaknya selama satu dekade sehingga negara ini dapat membantu dalam apa yang disebut Gedung Putih sebagai proses memerangi terorisme.
Program bantuan keuangan dan militer AS ke Pakistan sebagai imbalan atas bantuan negara ini untuk program Gedung Putih di Afghanistan telah menurun sejak 2012. Sejak itu, kritik luas telah dilontarkan terhadap kebijakan Islamabad dalam memerangi ekstremisme.
Menurut pejabat AS, pemerintah Pakistan tidak memiliki transparansi yang diperlukan dalam menangani para teroris, dan tidak jelas di sektor mana bantuan keuangan dan militer Washington telah dihabiskan untuk memerangi terorisme.

Perselisihan antara Pakistan dan AS mengenai perang melawan terorisme meningkat sedemikian rupa dalam beberapa tahun terakhir sehingga masing-masing kedua negara menggunakan literatur keras terhadap lawannya, yang menyebabkan perbedaan dalam kebijakan mereka di Afghanistan.
Rencana baru AS untuk menjual peralatan jet tempur F-16 ke Pakistan menunjukkan bahwa meskipun Gedung Putih telah menyetujui permintaan Islamabad setelah bertahun-tahun menentangnya, namun kini AS menyetujui permintaan Pakistan tersebut dan kerja sama ini telah mengambil sifat baru.
Pada masa lalu, dalam rangka kerja sama Pakistan dengan negara itu di Afghanistan, AS menyediakan sebagian dari kebutuhan militer dan persenjataan Pakistan dalam bentuk hibah, tetapi dalam situasi baru, penyediaan peralatan militer apa pun akan dimungkinkan dengan imbalan pembayaran keuangan.
Setelah AS meninggalkan Afghanistan tahun lalu, para pejabat negera ini berharap dapat menggunakan beberapa pangkalan militer Pakistan untuk operasi intelijen dan akses mudah ke wilayah Afghanistan, manun permintaan ini tidak disetujui oleh pemerintah Pakistan.
Ada kecurigaan bahwa meskipun AS telah setuju untuk menjual peralatan jet tempur tempur F-16 ke Pakistan dengan imbalan menerima dana, namun ada indikasi adanya syarat lain, yaitu Pakistan bersedia untuk bekerja sama dalam program-program yang berkaitan dengan Afghanistan.
Dalam beberapa minggu terakhir, setelah penerbangan pesawat tak berawak AS di atas Kabul, ibu kota Afghanistan dan melanggar kedaulatan nasional negara ini, Pakistan dituduh oleh pemerintah Taliban bekerja sama dengan Gedung Putih, yang dibantah oleh otoritas Islamabad. (RA)