Troika Eropa Desak PBB Investigasi Penggunaan Drone Iran dalam Perang Ukraina
Inggris, Prancis, dan Jerman dalam sebuah pernyataan bersama menyerukan penyelidikan PBB atas dugaan penggunaan drone Iran oleh Rusia dalam perang Ukraina.
Amerika Serikat telah mengirim sekitar 18 miliar dolar peralatan militer ke Ukraina sejak awal perang meletus di Ukraina. Pada saat yang sama, AS telah lama menuduh Iran mengirim drone ke Rusia dalam perang Ukraina, yang telah dibantah keras oleh pihak berwenang dari Republik Islam Iran.
Tiga negara Eropa; Inggris, Prancis dan Jerman dalam sebuah statemen yang disampaikan kepada PBB hari Jumat mengulangi tuduhan penggunaan drone Iran oleh Rusia dalam perang di Ukraina.
Beberapa pejabat Eropa telah mengklaim perlunya penyelidikan dilakukan PBB terhadap Iran dalam kasus dugaan penggunaan dronenya oleh Rusia dalam perang Ukraina, karena melanggar Resolusi Dewan Keamanan 2231.
Permintaan troika Eropa ini mengemuka di saat Amir Saeed Irvani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB dalam sebuah surat kepada Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, menyerukan upaya mencegah penyalahgunaan Resolusi 2231 tentang perang di Ukraina dan klaim tak berdasar tentang peran Iran dalam perang Ukraina.
Dalam sebuah surat tersebut, Irvani mengatakan bahwa proposal Ukraina untuk para ahli PBB guna mengunjungi negara ini untuk memeriksa bagian-bagian dari drone yang jatuh dan menghubungkannya dengan implementasi Resolusi 2231 tentang perjanjian nuklir Iran tidak memiliki dasar hukum apa pun dalam kerangka resolusi tersebut.
Nasser Kanani, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran baru-baru ini menegaskan,"Republik Islam Iran menganggap berita yang dipublikasikan tentang pengiriman drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina sebagai tidak berdasar dan tidak bisa dikonfirmasi,".(PH)