Rusia Sambut Baik Usulan Vatikan tentang Perang Ukraina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyambut baik usulan Vatikan untuk mengadakan pembicaraan antara Rusia dan Ukraina.
Sejak awal perang di Ukraina, Rusia telah mengumumkan akan menghentikan perang jika jaminan keamanan diberikan untuk demiliterisasi Ukraina dan neo-Nazi dihilangkan dari kekuasaan di negara Eropa Timur ini.
Menteri Vatikan Kardinal Pietro Parolin baru-baru ini mengungkapkan bahwa Vatikan bermaksud untuk menyediakan sarana supaya belah pihak yang berparang di Ukraina dapat bertemu dan berbicara untuk mengakhiri perang tanpa prasyarat apapun.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di akun Telegramnya pada hari Senin (12/12/2022) mengatakan, "Vatikan bisa menjadi tempat yang baik sebagai negosiator untuk membahas konflik di Ukraina.
Pada saat yang sama, Zakharova mengkritik kata-kata Paus Francis tentang tentara Buryatia dan Chechnya dengan menegaskan, "Saya harus menghargai saudara-saudara Chechnya dan Buryatia. Sejauh yang saya ingat, Vatikan belum meminta maaf atas apa yang dikatakan Paus Fransiskus,".
Buryatia adalah salah satu republik Rusia yang terletak di Siberia Tengah dan pantai timur Danau Baikal, dan ibu kotanya Ulan-Ude.
Dalam sebuah wawancara yang baru-baru ini diterbitkan oleh majalah America The Jesuit Review, Paus Francis mengidentifikasi personel militer Buryatia dan Chechnya sebagai tentara bengis dalam perang di Ukraina.
Kata-katanya memicu protes publik luas, baik di republik ini, maupun di Rusia secara keseluruhan.(PH)