Hasil Kunjungan Grossi ke Tehran
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Sabtu (4/3/2023) sore usai kembali dari Tehran di Bandara Udara Wina mengatakan, "Kami telah mencapai kesepakatan dengan Iran bahwa IAEA diberi izin untuk mengakses informasi dan berbagai lokasi."
Menurut Rafael Grossi akan segera digelar pertemuan tingkat teknis dengan pihak Iran, dan sejumlah peralatan pengawasan dalam waktu dekat akan dipasang di Iran. "Saya percaya bahwa dicapai sebuah kemajuan signifikan, paling tidak dari sisi perundingan saya dengan pemerintah Iran. Saya pikir, saya sudah mendengarnya dan mudah-mudahan kita akan segera melihat hasilnya. Lihat saja", papar Grossi.
Grossi bersama delegasi tiba di Tehran Jumat (3/3/2023). Di Iran, Grossi menggelar dua babak perundingan dengan Ketua Badan Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, dan kemudian menggelar jumpa pers bersama serta menjawab pertanyaan wartawan. Selain itu, Grossi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dan Presiden Sayid Ebrahim Raisi.
Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuannya dengan Grossi menyinggung tekad serius Iran secepatnya untuk menyelesaikan secara teknis isu-isu safeguard (keamanan), dan di sisi lain, Grossi menekankan kesiapan organisasi ini untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur teknis.
Mohammad Jamshidi, deputi presiden Iran bidang politik di tweetnya menulis, "Dalam pertemuannya dengan presiden, Rafael Grossi menyatakan kepuasannya dengan diperolehnya agenda bersama dengan Organisasi Tenaga Atom tentang langkah-langkah untuk memuluskan jalan kerja sama." Presiden Raisi dalam pertemuan ini menyebutkan bahwa kerja sama adalah dua arah, dan dapat dilanjutkan dengan mempertahankan independensi IAEA dan menegakkan hak bangsa Iran.
Kunjungan positif Grossi ke Iran dan pendekatan positif serta konstruktif Tehran terhadap interaksi dengan IAEA serta penyelesaian isu-isu di antara keduanya merupakan indikasi lain dari niat baik Iran di bidang transparansi program nuklirnya dari satu sisi, serta langkah untuk mematahkan propaganda dan klaim bias negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat dan Troika Eropa terhadap progam nuklir damai Iran.
Di akhir kunjungan dua hari Grossi ke Tehran dan pertemuan serta perundingan dengan petinggi Iran, AEOI dan IAEA merilis statemen bersama. Di antara poin penting statemen ini adalah interaksi antara IAEA dan Iran akan dilakukan dalam bentuk semangat kerja sama dan sepenuhnya sesuai dengan kompetensi badan tersebut serta hak dan kewajiban Republik Islam Iran berdasarkan perjanjian pengamanan (safeguard) yang komprehensif.
Selain itu, terkait isu-isu Safeguard yang tersisa dan berkaitan dengan lokasi, Iran menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kerja sama dan memberi informasi serta akses lebih untuk menindaklanjuti isu-isu safeguard yang tersisa. Dalam statemen ini juga dijelaskan bahwa Iran secara sukarela, jika diperlukan, akan mengizinkan IAEA untuk melaksanakan aktivitas verifikasi dan pengawasan lebih. Mekanisme dan metode pelaksanaannya akan disepakati kedua pihak dalam sebuah pertemuan teknis yang akan segera digelar di Tehran.
Langkah penting dan positif Iran menuju interaksi konstruktif dengan IAEA sebagian besar dapat mematahkan perang psikologis dan propaganda Barat, yang dalam beberapa hari terakhir, dengan kontroversi atas penemuan partikel uranium yang diperkaya 84 persen di beberapa sentrifugal Iran, mengklaim bahwa Iran berusaha untuk bergerak ke arah senjata nuklir.
Pada dasarnya Iran senantiasa menekankan transparansi program nuklirnya dan telah mengambil langkah untuk menurunkan komitmen JCPOAnya, termasuk peningkatan kadar pengayaan uranium serta pemasangan mesin sentrifugal baru di instalasi nuklirnya, sebagai jawaban atas keluarnya AS dari JCPOA pada Mei 2018 dan sikap Troika Eropa yang tidak menjalankan komitmennya di bidang pengurangan dampak negatif sanksi sepihak Amerika dalam koridor pendekatan represi maksimum, dan setelah Iran menunggu satu tahun.
Selain itu, Tehran senantiasa menekankan untuk mengklarifikasi kemungkinan ambiguitas yang diumumkan oleh IAEA. Simbol masalah ini adalah pengambilan sikap positif Grossi setelah kembali dari kunjungannya ke Tehran dan pertemuannya dengan petinggi Republik Islam Iran. (MF)