AS Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Iran
Amerika Serikat telah menempatkan nama-nama beberapa individu dan perusahaan dalam daftar sanksi baru sebagai kelanjutan pendekatan standar ganda dan kebijakan tekanan maksimumnya terhadap Iran.
Sejalan dengan tujuan konfrontatif melawan Republik Islam, dan tekanan ekonominya terhadap Tehran, pemerintah AS menjatuhkan sanksi lebih banyak terhadap Iran.
Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mengakui kegagalan kebijakan memaksimalkan tekanan terhadap Republik Islam Iran, tetapi dalam praktiknya mengikuti kebijakan yang sama karena sanksi dalam kebijakan AS selalu menjadi alat untuk mengejar tujuan sepihak mereka.
Meskipun menghadapi gelombang sanksi, tapi Republik Islam Iran telah membuat kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang ilmiah, ekonomi dan budaya.
Departemen Keuangan AS pada hari Rabu (8/3/2023) menempatkan nama delapan individu dan tiga perusahaan Iran dalam daftar sanksi dengan dalih pelanggaran hak asasi manusia.
Amerika Serikat adalah negara yang paling besar dalam menjatuhkan sanksi terhadap negara lain di dunia demi memaksakan agendanya terhadap negara lain.(PH)