Sanksi Barat Gagal Runtuhkan Ekonomi Rusia, Ini Kata Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, sanksi Barat terhadap Rusia seperti deklarasi perang terhadap negara ini, namun negara-negara Eropa justru menghadapi inflasi yang lebih tinggi.
Hal ini dikatakan Putin dalam pertemuan Persatuan Industrialis dan Pedagang Rusia pada hari Kamis(16/3/2023).
"Kami menghadapi perang dan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun meski demikian, Rusia berhasil memiliki surplus perdagangan sebesar 332 miliar dolar," kata Putin di hadapan personel dan staf pabrik kedirgantaraan di wilayah Buryatia, seperti dilansir Aljazeera.
Dia menjelaskan, inflasi di Rusia telah menurun terlepas dari semua pemerasan dari Barat melalui pengenaan sanksi, sementara negara-negara Barat menghadapi inflasi rata-rata yang lebih tinggi daripada yang kita lihat di Rusia sekarang.
Putin sebelumnya menilai Barat menggunakan Ukraina sebagai alat perang melawan Rusia dan untuk menimbulkan kekalahan strategis terhadap Moskow.
Setelah serangan Rusia ke Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memberlakukan sanksi ekstensif terhadap Rusia dan berupaya mengurangi ketergantungan gas yang diekspor Rusia.
Sanksi AS dan sekutunya terhadap Rusia, terlepas dari semua tindakan tersebut, Barat sebenarnya khawatir atas intensifikasi sanksi terhadap Rusia di sektor ekonomi, terutama sektor minyak dan gas, seban sanksi ini akan semakin mengganggu kondisi ekonomi Eropa dan pasar energi global.
Berbagai sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia sejauh ini justru membuat perekonomian Eropa menghadapi banyak tantangan dan masalah. (RA)